YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba Malioboro full pedestrian dimulai pada 1 dan 2 Desember.
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta masih memperbolehkan kendaraan-kendaraan tertentu untuk melintas.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menjamin aktivitas ekonomi di kawasan Malioboro tetap berjalan normal.
Ia menyampaikan, bahwa Malioboro masih diperbolehkan dilintasi oleh kendaraan-kendaraan tertentu sehingga perekonomian di kawasan ini tidak akan terganggu dengan uji coba Malioboro full pedestrian.
Baca juga: Pedagang Tolak Uji Coba Malioboro Full Pedestrian, Was-was Kunjungan Berkurang
Kendaraan-kendaraan itu seperti Bus Trans Jogja dan andong.
"Bus (Trans Jogja) masih bisa lewat, kemudian dokar (andong) juga masih bisa lewat, ya. Jadi, masih, masih (bisa dilintasi kendaraan)," katanya, Senin (1/12/2025).
Skema saat ini yang dilakukan bukan penutupan 24 jam nonstop, namun hanya pembatasan waktu saja. Rencananya Malioboro Full Pedestrian kali ini akan berlaku dari pukul 08.00 sampai dengan 00.00.
"Ya, enggak (24 jam) penuh, wong cuma dari jam 8.00 pagi sampai jam 12 malam kok, enggak penuh," kata dia.
Baca juga: Malioboro Full Pedestrian Digelar 1–2 Desember 2025, Pemkot Siapkan Kartu Pas untuk Warga
Sebelumnya, para pedagang merasa keberatan dengan rencana uji coba Malioboro full pedestrian yang digelar pada tanggal 1 dan 2 Desember 2025.
Hal ini dinilai akan mengurangi jumlah kendaraan yang berdampak pada kunjungan wisatawan.
Sebab, wisatawan akan kesulitan mengakses Jalan Malioboro dan berdampak pada jumlah kunjungan.
“Sebetulnya dari PKL itu tidak setuju ya, karena dengan begitu kan jarang kendaraan yang masuk ke area Malioboro,” kata Slamet, Jumat (28/11/2025).
Ia menambahkan bahwa dengan berkurangnya jumlah kendaraan yang melintas di area Malioboro, dapat mengurangi jumlah kunjungan wisatawan.
“Kunjungan ke Teras Malioboro berkurang jadinya, karena kemarin udah pernah uji coba juga dan lumayan berdampak,” ujar dia.
Baca juga: Waktu Car Free Night di Malioboro Diubah, Kini Lebih Awal
Slamet menceritakan saat uji coba pertama, kunjungan ke Teras Malioboro berkurang kurang lebih 30 persen.
“Kunjungan ke Malioboro kan sangat kurang sekali, karena jalan-jalan masuk ke arah Malioboro ditutup,” ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang