YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menduga makanan yang dikonsumsi siswa SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta terkontaminasi bakteri sehingga menyebabkan ratusan siswa mengalami diare,
“Saya sebagai dokter saya menganalisis kalau itu sebab makanan kalau itu ada toxic yang sifatnya non bacterial biasanya cepat,” ucap Hasto saat ditemui di SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta, Kamis (16/10/2025).
Hasto menjelaskan, jika makanan terpapar bakteri, gejalanya baru muncul 12 hingga 13 jam setelah dikonsumsi.
“Kalau ini jaraknya 12 sampai 13 jam dugaan saya maka itu bacterial butuh waktu 13 jam,” kata Hasto.
Baca juga: 426 Siswa SMA 1 Yogyakarta Sakit Perut usai Santap MBG
Ia menyebut dari 426 siswa yang mengalami gejala diare, 32 di antaranya mengalami gejala cukup parah hingga tidak masuk sekolah.
“Yang sakitnya agak serius sebanyak 32 tidak masuk di SMA 1,” ujarnya.
Pemerintah Kota Yogyakarta segera mengambil langkah cepat dengan memeriksa sampel makanan yang disajikan pada siswa.
“Langkah cepat yang diambil adalah SPPG segera diperiksa untuk sisa sampel makanannya kemarin yang diberikan diperiksa ke lab, sudah dikirim ke lab untuk diperiksa,” kata Hasto.
Sebelumnya, sebanyak 426 siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta mengalami sakit perut usai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (15/10/2025).
Kepala Sekolah SMA N 1 Kota Yogyakarta, Ngadiya, mengatakan siswa mulai mengeluh sakit perut hingga diare pada Kamis (16/10/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 hingga 03.00.
“Kemudian tadi pagi kroscek di seluruh kelas, yang mengalami sakit perut tadi malam sekitar jam 1 sampai jam 3 ada 426,” ujar Ngadiya saat ditemui di sekolah, Kamis (14/10/2025).
Baca juga: Komitmen Wali Kota Solo Usung Solo Zero Accident MBG
Dari jumlah itu, 33 siswa tercatat tidak masuk sekolah keesokan harinya.
“Cek lagi yang tidak masuk ada 33 siswa. Itu ada yang sakit ada juga yang alasan lain,” imbuhnya.
Penyedia makanan MBG di SMA N 1 Yogyakarta berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan.
Pihak SPPG telah mendatangi sekolah untuk memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut.
“Tadi pagi SPPG Wirobrajan sudah ke sini didampingi Puskesmas. Konfirmasi tadi dari SPPG mengakui kemungkinan ada keracunan dari MBG, kemungkinan dari ayamnya,” ujar Ngadiya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang