Ayah almarhum, Yoyon Surono, mengaku menemukan sejumlah luka di tubuh putranya.
“Tadi ikut mandiin, sini (menunjuk tengkuk) itu kayak patah, apa gimana. Terus itu bekas pijakan sepatu-sepatu PDL (pakaian dinas lengkap). Terus kepala, di sini kayak putih-putih kena gas air mata, sama kaki tangan lecet, punggung lecet,” kata Yoyon di rumah duka.
Baca juga: Ayah Rheza Sendy Dapat Kabar dari Polisi Anaknya Kena Gas Air Mata, tapi Sekujur Tubuh Penuh Luka
Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono mengaku hingga kini belum mengetahui penyebab pasti kematian Rheza.
“Sementara ini yang kami lihat hanya dari media, kami coba lihat berita media-media sosial, apakah benar korban yang diperlakukan seperti itu,” ujarnya.
Anggoro menyatakan siap melakukan penyelidikan dan penyidikan jika keluarga menghendaki. Namun, keluarga menolak proses awal berupa ekshumasi karena menyatakan ikhlas.
“Proses awal, keluarga menolak untuk melakukan ekshumasi dan keluarga menerima sebagai masukan kepada pihak Polri apabila dalam penanganan untuk mengamankan Yogyakarta agar belajar tidak lagi ada kesalahan,” tuturnya.
Pihak kampus Amikom Yogyakarta mendesak kepolisian segera melakukan investigasi.
“Bagaimanapun juga ini mahasiswa kami, meskipun sudah di luar pantauan dan kendali kami, tetap ini mahasiswa, sehingga harus dilakukan investigasi," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Amikom, Ahmad Fauzi.
Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Amikom menyebut Rheza sempat terjatuh dari motor setelah aparat menembakkan gas air mata.
Rekannya yang dibonceng berhasil melarikan diri, sedangkan Rheza yang tergeletak disebut dihampiri aparat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang