YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Sleman meminta guru untuk mencicipi makanan bergizi gratis (MBG) sebelum dibagikan ke siswa.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah kasus keracunan makanan terulang, seperti yang dialami sejumlah siswa di empat SMP di Kapanewon Mlati, Sleman.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Susmiarto, mengatakan pihaknya telah menginstruksikan agar guru mengecek dan mencicipi menu MBG sebelum dibagikan ke siswa.
“Dinas Pendidikan sudah sering menyampaikan ke sekolah, kalau menerima MBG dari penyedia tolong dicek, diicipi, dipantau. Guru itu tugasnya seperti itu,” kata Susmiarto, Rabu (20/8/2025).
Baca juga: Bukan Puluhan Siswa Lagi, Korban Diduga Keracunan MBG di Sleman Sudah 379 Orang
Ia menambahkan, dalam kasus keracunan di Mlati, seorang guru juga sempat mengalami gejala karena ikut mencicipi makanan.
Hal itu menunjukkan bahwa mekanisme filter sudah berjalan, meski tetap kecolongan.
Karena itu, Pemkab menilai perlunya SOP lebih tegas agar pencegahan bisa dilakukan secara konsisten.
“Ya sudah dibuat (SOP) tertulis. Sehingga kita sudah melakukan mitigasi,” pungkasnya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) guna menyamakan persepsi terkait langkah antisipasi.
“Kemarin baru kami menyamakan persepsi teman-teman dulu, seberapa jauh teman-teman itu kalau ada seperti ini, Dinas Kesehatan seperti apa, Dinas Pendidikan seperti apa,” kata Susmiarto, .
Baca juga: Diduga Keracunan MBG, 20 Siswa SMP di Sleman Masih Dirawat di Rumah Sakit
Susmiarto menyebut Badan Gizi Nasional (BGN) di tingkat kabupaten Sleman baru akan dilantik pekan ini.
Setelah terbentuk, Pemkab Sleman akan berkoordinasi dengan BGN untuk memastikan mekanisme penanganan jika terjadi kasus serupa.
“Nanti akan kita komunikasikan seberapa jauh peran BGN yang di daerah, terus pemda seperti apa. Sehingga kalau ada kasus, kami harus berbuat apa, BGN harus berbuat apa, sekolah berbuat apa,” ucapnya.
Diharapkan melalui koordinasi ini, lahir SOP tertulis agar langkah pencegahan dan penanganan lebih jelas.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang