Editor
Tak hanya ijazah, Jokowi juga memaparkan detail proses penyusunan skripsinya yang kini ikut disorot.
Ia menegaskan dosen pembimbingnya adalah Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro, dan ia diuji oleh dua penguji yakni Ir.Burhanuddin dan Ir. Sofyan Warsito.
“Tapi begitu skripsi juga diragukan, larinya ke KKN. Dari ijazah, ke skripsi, lalu ke KKN. Ya ampun. Kita ini sudah kuliah 45 tahun lalu, saya lulus tahun 1985. Saya ingat betul KKN-nya di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali,” ujar Jokowi.
Baca juga: Sindir Isu Ijazah Palsu, Jokowi: Kalau Saya Palsu, yang 88 Juga Palsu
Jokowi juga mengungkap bahwa setelah lulus, dosen pembimbingnya masih aktif membimbingnya secara profesional.
“Pak Ir. Kasmujo itu dosen pembimbing saya. Bahkan setelah saya lulus, beliau masih empat kali datang ke pabrik saya. Bantuin saya waktu ada masalah dengan pengeringan oven kayu, dengan insect di kayu, dan masalah finishing. Beliau mentoring bagian produksi. Lah, kok dibilang bukan dosen pembimbing?” ujar Jokowi.
Jokowi juga menyayangkan bahwa isu yang semestinya bersifat akademik justru digiring ke ranah politik.
Ia menyebut bahwa klarifikasi sudah disampaikan oleh pihak UGM, termasuk Rektor dan Dekan Fakultas Kehutanan.
“Mestinya, kalau ijazah asli, ya sudah. Ibu Rektor sudah menyampaikan, Bapak Dekan Fakultas Kehutanan juga menyampaikan, bahwa ijazah saya asli dan saya kuliah di UGM. Bahkan yang membuat ijazah juga sudah menyampaikan. Tapi ya itu—ini politik,” kata Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa kehadirannya di acara reuni adalah bentuk komitmen, meskipun masih dalam masa pemulihan kesehatan.
“Sebetulnya saya ini belum 100 persen pulih. Sudah tiga bulan dalam pemulihan. Tapi kemarin waktu dihubungi Pak Bambang, saya paksakan datang. Kalau saya enggak datang, nanti dibilang ‘palsunya’ makin nyata,” ucap Jokowi disambut tawa peserta.
Baca juga: Jokowi: Kalau yang Diragukan Pak Jambrung boleh, Matematikanya Mengulang...
Jokowi juga meluangkan waktu untuk mengenang masa-masa kuliah bersama rekan-rekannya.
Ia menyebut sejumlah lokasi kegiatan lapangan seperti Kerinci, Wanagama, hingga Ujung Kulon.
“Kita dulu KKL bareng, ke Kerinci bareng, ke Pangandaran bareng, ke konservasi Ujung Kulon juga bareng. Ke Cilacap dan Baturaden juga bareng. Bahkan waktu ekspedisi ke puncak Gunung Kerinci, saya yang pertama sampai di atas,” katanya.
Jokowi menutup pidatonya dengan nada personal, menyebut apa yang ia sampaikan bukan pidato formal, melainkan curahan hati kepada sahabat-sahabat lamanya.
“Saya rasa itu saja yang saya sampaikan. Saya nanti kayak curhat gitu. Tapi memang curhat ke teman-teman ya boleh, kan? Saya ingin lebih lama lagi di sini, tapi kondisi saya belum memungkinkan. Tapi saya senang bisa hadir,” ujar Jokowi.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Saya Lulus, Tidak Pernah Mengulang : Jokowi Klarifikasi Isu Ijazah Palsu saat Reuni di UGM.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang