YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ADP mengaku tidak mengetahui bahwa ADP sempat mampir ke kantornya setelah berbelanja di mal di Jakarta.
Hal ini disampaikan oleh Kakak Ipar ADP, Meta Bagus, saat dihubungi awak media pada Jumat (25/7/2025).
Adapun ADP ditemukan meninggal secara tak wajar di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Baca juga: Keluarga Diplomat ADP Didatangi Komnas HAM, Mertua: Capek Lahir Batin
Bagus menjelaskan bahwa setelah berbelanja, istri ADP, Pita, tidak menerima informasi mengenai keberadaan suaminya sebelum pulang ke kosnya di Menteng, Jakarta Pusat.
"Setau saya, ndak (tidak) ada info apapun ke Pita mengenai kemana-mana setelah dari GI (Grand Indonesia)," ujarnya.
Menurut Bagus, ADP berbelanja ke Grand Indonesia untuk persiapan bertugas di Helsinki, Finlandia. ADP meninggalkan GI dengan naik taksi. Selepas itu, ia tak bisa dihubungi.
ADP rencananya ditugaskan di KBRI Helsinki selama empat tahun. Ia akan memboyong istri dan anaknya ke negara skandinavia itu sebelum akhirnya ditemukan meninggal.
Sementara itu, penyelidikan atas kematian ADP, yang berusia 39 tahun, terus berlanjut.
Baca juga: Komnas HAM Datangi Rumah Diplomat ADP, Bungkam soal Pertemuan dengan Keluarga
Polisi saat ini fokus pada pendekatan forensik untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban.
Berbagai petunjuk baru telah ditemukan, termasuk barang bukti dan hasil olah tempat kejadian perkara serta rekaman CCTV dari Kemlu.
Polisi Polda Metro Jaya terus mengembangkan penyidikan terkait kematian ADP yang belakangan ini menarik perhatian publik.
Rekaman CCTV yang dipasang di Gedung Kemlu memberikan petunjuk lebih lanjut.
Rekaman yang diperoleh menunjukkan bahwa pada Senin malam (7/7/2025), ADP naik ke rooftop lantai 12 sekitar pukul 21.43 WIB.
Baca juga: Diplomat ADP Terekam Naik ke Rooftop Kemlu, Barang Hilang, Keluarga Belum Terima Penjelasan
Ia terlihat membawa tas gendong dan tas belanja, namun saat turun pada pukul 23.09 WIB, kedua tas tersebut sudah tidak ada.
"Berdasarkan pengamatan CCTV, awalnya korban naik membawa tas gendong dan tas belanja, kemudian saat turun korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, dikutip dari Kompas.com pada Kamis (24/7/2025).
Perkembangan terbaru ini menunjukkan adanya kejanggalan yang perlu diinvestigasi lebih lanjut dalam kasus kematian ADP.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang