YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Usai menerima kompensasi dari PT KAI, Ami, warga RW 1 Lempuyangan, Kota Yogyakarta, memutuskan menyewa rumah kontrakan di dekat Stasiun Lempuyangan demi tetap menjalankan usaha rental motor miliknya.
Lokasi rumahnya di Berbah, Sleman, dianggap terlalu jauh untuk operasional sehari-hari.
Baca juga: Hampir Semua Warga Lempuyangan Terima Kompensasi KAI, Siap Pindah Akhir Juli
"Rumah saya Berbah (Sleman), tapi usaha saya kan rentalan, kalau dari Berbah kan agak kejauhan, jadi saya (memutuskan) ngontrak di dekat sini untuk naruh motor," kata dia, Senin (23/6/2026).
Total motor miliknya yang disewakan sebanyak 15 unit.
Ami sering mendapatkan pelanggan yang minta diantar ke hotel, stasiun Tugu, dan juga terminal.
"Cuma 15 (unit motor), rental tetep jalan, kan saya online juga, ada langganan juga. Minta diantar ke hotel, (stasiun) Tugu, terminal, tergantung permintaan mau diantar kemana," ucap dia.
Ami mengaku merasa rugi harus pindah dari rumahnya saat ini. Namun hal itu akhirnya dilakukan agar mendapat kompensasi PT KAI.
"Banget (merasa rugi), tapi ya mau nggak mau, kayak dipaksa, kalau kamu nggak mau tetep mau diusir dan malah ndak dapet apa-apa. Kan ancamannya seperti itu, tak kasih SP3 kalau tetap nggak mau keluar tetep dieksekusi," beber Ami.
Menurut dia, warga Lempuyangan tidak serempak menyetujui kompensasi dari PT KAI.
"Kita nggak bareng (tanda tangan persetujuan), 8 warga di tanggal 16 (Juni), baru 4 warga nyusul tanggal 19, itu pun ke Daop dulu, tapi kita udah nggak ikut," ucap dia.
Warga lainnya Agung menambahkan ia juga akan mencari kontrakan. Rencananya ia akan mencari kontrakan dengan harga murah.
"Kalau saya nyari (kontrakan) yang agak miring lah (harganya), paling di pinggir Kota Jogja, Sleman atau Bantul. Disesuaikan dengan kompensasi," ucap dia.
Ia juga berencana untuk membuka usaha setelah mendapatkan kontrakan, namun untuk jenis usahanya akan disesuaikan dengan kondisi sekitar rumah kontrakan.
"Ya paling usaha, tapi lihat di lingkungan tempat tinggal yang baru, di sana cocok usaha apa, buka warung kelontong atau apa," kata Agung.
Ia menyebut dalam satu rumah yang ditinggali terdapat 5 KK sehingga uang kompensasi akan dibagi ke keluarga lainnya.