Penulis
KOMPAS.com - Ledakan besar yang memicu kebakaran hebat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 44.552.14 di Jalan Letjen Suprapto, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta, terjadi tak lama setelah proses pengisian bahan bakar minyak (BBM) ke tangki penampungan.
Peristiwa ledakan SPBU yogyakarta terjadi pada Selasa (27/5/2025) sekitar pukul 13.15 WIB, setelah truk tangki BBM menyelesaikan pengisian bahan bakar ke tangki SPBU antara pukul 12.45 hingga 13.00 WIB.
Plt Kasihumas Polresta Yogyakarta, IPTU Gandung H, menyebutkan bahwa ledakan terjadi sesaat setelah truk tangki BBM meninggalkan lokasi.
"Ledakan diduga berasal dari tangki penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) milik SPBU tersebut," katanya seperti dikutip dari Tribun Lampung, Rabu (28/5/2025).
Baca juga: Polemik Ijazah Jokowi, Analis Komunikasi: Menurut Saya Sih, Sebaiknya Disudahi Saja
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkarmat) Kota Yogyakarta, Taokhid, menambahkan bahwa kobaran api muncul setelah terjadi ledakan dari arah timur tangki.
"Setelah pengisian tanki BBM, karyawan sempat melayani pelanggan, tiba-tiba ada ledakan dari tanki di arah timur yang menyebabkan terjadinya kebakaran," ungkapnya.
Dugaan awal penyebab ledakan SPBU mengarah pada tekanan gas atau uap BBM di dalam tangki penampungan, yang belum sepenuhnya stabil pasca pengisian.
Ledakan ini menimbulkan kebakaran besar dan mengakibatkan 8 orang luka-luka, serta kerugian material berupa pecahnya kaca lima rumah warga dan jendela Hotel Shafira di sekitar lokasi.
Beberapa korban di antaranya:
"Selain korban luka, ledakan juga menyebabkan kerugian materiil, yakni 5 rumah mengalami kerusakan pada jendela kaca. Juga jendela kaca Hotel Shafira pecah," ujar IPTU Gandung.
Tim Damkarmat mengerahkan 15 personel dari Mako Induk dan Pos Mojosongo untuk mengendalikan kebakaran.
Proses pemadaman api membutuhkan waktu sekitar 30 menit, dan sempat mengganggu arus lalu lintas di kawasan Jalan Letjen Suprapto.
Kepala Puskesmas Gedongtengen, Tri Kusuma Bawono, menyatakan bahwa sebagian besar korban sudah mendapat perawatan dan dipulangkan.
Namun, satu korban masih dirawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta karena mengalami luka bakar derajat satu hingga dua.
"Mayoritas korban mengalami luka ringan akibat serpihan material, namun ada satu pembeli dan satu karyawan yang mengalami luka bakar cukup serius," ujarnya.
Saat ini, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan oleh pihak kepolisian dan instansi terkait guna mengungkap secara pasti penyebab ledakan SPBU tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang