Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Ledakan SPBU Yogyakarta, Diduga dari Tangki BBM Usai Pengisian

Kompas.com, 28 Mei 2025, 05:42 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.com - Ledakan besar yang memicu kebakaran hebat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 44.552.14 di Jalan Letjen Suprapto, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta, terjadi tak lama setelah proses pengisian bahan bakar minyak (BBM) ke tangki penampungan.

Peristiwa ledakan SPBU yogyakarta terjadi pada Selasa (27/5/2025) sekitar pukul 13.15 WIB, setelah truk tangki BBM menyelesaikan pengisian bahan bakar ke tangki SPBU antara pukul 12.45 hingga 13.00 WIB.

Plt Kasihumas Polresta Yogyakarta, IPTU Gandung H, menyebutkan bahwa ledakan terjadi sesaat setelah truk tangki BBM meninggalkan lokasi.

"Ledakan diduga berasal dari tangki penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) milik SPBU tersebut," katanya seperti dikutip dari Tribun Lampung, Rabu (28/5/2025).

Baca juga: Polemik Ijazah Jokowi, Analis Komunikasi: Menurut Saya Sih, Sebaiknya Disudahi Saja

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkarmat) Kota Yogyakarta, Taokhid, menambahkan bahwa kobaran api muncul setelah terjadi ledakan dari arah timur tangki.

"Setelah pengisian tanki BBM, karyawan sempat melayani pelanggan, tiba-tiba ada ledakan dari tanki di arah timur yang menyebabkan terjadinya kebakaran," ungkapnya.

Kronologi Awal Ledakan SPBU: Tangki BBM Jadi Titik Awal

Dugaan awal penyebab ledakan SPBU mengarah pada tekanan gas atau uap BBM di dalam tangki penampungan, yang belum sepenuhnya stabil pasca pengisian.

Ledakan ini menimbulkan kebakaran besar dan mengakibatkan 8 orang luka-luka, serta kerugian material berupa pecahnya kaca lima rumah warga dan jendela Hotel Shafira di sekitar lokasi.

Beberapa korban di antaranya:

  • Ardian Wahyu Atmaja, security SPBU: luka lecet di lengan kanan dan kiri
  • Sujani, pembeli BBM: mengalami mual dan shock
  • Titik Riyanti: luka pada kaki akibat pecahan kaca dan lecet di lengan
  • Tri Waryati, karyawan SPBU: luka sobek di kepala
  • Faizal Arofat: luka lecet di bahu kiri 

"Selain korban luka, ledakan juga menyebabkan kerugian materiil, yakni 5 rumah mengalami kerusakan pada jendela kaca. Juga jendela kaca Hotel Shafira pecah," ujar IPTU Gandung.

Penanganan dan Investigasi Berlangsung

Tim Damkarmat mengerahkan 15 personel dari Mako Induk dan Pos Mojosongo untuk mengendalikan kebakaran.

Proses pemadaman api membutuhkan waktu sekitar 30 menit, dan sempat mengganggu arus lalu lintas di kawasan Jalan Letjen Suprapto.

Kepala Puskesmas Gedongtengen, Tri Kusuma Bawono, menyatakan bahwa sebagian besar korban sudah mendapat perawatan dan dipulangkan.

Namun, satu korban masih dirawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta karena mengalami luka bakar derajat satu hingga dua.

"Mayoritas korban mengalami luka ringan akibat serpihan material, namun ada satu pembeli dan satu karyawan yang mengalami luka bakar cukup serius," ujarnya.

Saat ini, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan oleh pihak kepolisian dan instansi terkait guna mengungkap secara pasti penyebab ledakan SPBU tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau