YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan masih memantau 25 orang yang telah melakukan kontak dengan ternak yang terkonfirmasi positif antraks.
Hingga saat ini, terdapat tiga orang yang terkonfirmasi antraks dan dua orang lainnya masih berstatus suspek.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menjelaskan bahwa pemantauan ini dilakukan setelah terjadi kematian ternak di daerah Tileng (Kapanewon Girisubo) dan Rongkop pada pertengahan Maret hingga awal April.
"Dari situ ada empat orang yang kontak, kemudian terdapat gejala antraks infeksi pada kulit, atau luka semacam ruam, dan satu dari Rongkop," ungkap Ismono saat ditemui di kantornya, Selasa (15/4/2025).
Baca juga: Muncul Lagi di Gunungkidul, Apa Itu Antraks?
Ismono melanjutkan bahwa empat orang dari Tileng telah menjalani pemeriksaan di laboratorium, di mana tiga di antaranya dinyatakan positif antraks, sementara satu orang lainnya berstatus suspek.
Di Rongkop, saat dilakukan kunjungan, luka pada salah satu orang sudah mengering dan dianggap sebagai suspek.
"Sampai saat ini, di klaster Girisubo dan Rongkop, terdapat tiga kasus positif dan dua suspek. Untuk lima orang yang sebelumnya terlibat, saya mendapat laporan dari kepala Puskesmas bahwa mereka sudah sembuh dan tidak ada luka lanjutan," jelasnya.
Baca juga: Sempat Mewabah di Gunungkidul, Ini Bahaya Antraks bagi Manusia dan Hewan Ternak
Dinas Kesehatan juga melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan ternak terkonfirmasi positif, serta melakukan pengawasan dan pengobatan.
Total ada 25 orang yang terlibat, mulai dari penyembelihan hingga membantu mengangkut ternak.
Ismono menambahkan bahwa 25 orang tersebut akan diawasi dan diberikan pengobatan selama 60 hari ke depan.
"Jika tidak ada gejala, pengawasan akan tetap dilanjutkan hingga pertengahan bulan Mei mendatang," tegas Ismono.
Baca juga: Antraks Menyebar di Gunungkidul, Ini Penyebab, Gejala dan Pencegahannya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang