KULON PROGO, KOMPAS.com – Sebanyak 19 lokasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dilaporkan mengalami tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Jumat (28/3/2025) malam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo menerima total 24 laporan bencana, di mana 19 di antaranya merupakan tanah longsor yang terjadi di tujuh desa dalam empat kapanewon (kecamatan).
"Laporan yang masuk seperti tanah longsor, misal di Giripurwo, Girimulyo. Sedangkan yang lain ada yang mengenai rumah dan menutup akses jalan," ucap Kepala Bidang Kedaruratan (Kabid Darlog) BPBD Kulon Progo, Akhid Nur Hartono, Sabtu (29/3/2025).
Baca juga: Jelang Lebaran, Banjir Rendam Ratusan Rumah di Purworejo, Puluhan Warga Diungsikan
Tanah longsor dilaporkan terjadi di beberapa wilayah, termasuk Hargotirto, Hargowilis, dan Kalirejo di kapanewon Kokap, serta Pendoworejo dan Jatimulyo di Girimulyo.
Selain itu, longsor juga terjadi di Sidorejo dan Ngargosari di Samigaluh.
Kejadian ini berdampak pada tertutupnya akses warga, mengancam pemukiman, dan merusak bangunan.
Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang Bantul Yogyakarta, seperti Apa Kondisinya?
BPBD juga menerima dua laporan mengenai pohon tumbang yang menutup akses jalan di Kokap dan Girimulyo.
Selain itu, beberapa kawasan terendam banjir akibat luapan Sungai Serang, terutama di Giripeni dan Margosari.
"Kami masih melakukan asesmen pada lokasi-lokasi tersebut," ujar Akhid.
Hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak Jumat sore hingga melewati tengah malam, menyebabkan Sungai Serang meluap.
Baca juga: Fenomena Sinkhole Muncul Lagi di Gunungkidul, Apa Penyebabnya?
Akhid mengungkapkan bahwa luapan sungai menggenangi beberapa kawasan perumahan di Margosari dan Giripeni, termasuk perumahan Bumi Progo Sejahtera (BPS) di Margosari, di mana ketinggian air mencapai sekitar 2 meter.
Lebih dari 400 jiwa dari 160 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
BPBD mengerahkan banyak perahu karet untuk membantu evakuasi warga.
"Saat ini sebagian memang sudah surut, tapi ada sebagian yang terendam. Warga sudah mulai bersih-bersih untuk wilayah yang surut," kata Akhid.
Baca juga: Fenomena Sinkhole Muncul Lagi di Gunungkidul, Apa Penyebabnya?
BPBD juga menyiapkan satu unit tangki air untuk membantu membersihkan akses jalan perumahan dengan cara menyemprotkan air, serta mengirim petugas untuk memompa sisa air genangan ke sungai.