KULON PROGO, KOMPAS.com - Di tengah sepinya penumpang, para pengayuh becak di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, merasakan kebahagiaan saat menerima Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Idul Fitri.
Meskipun penghasilan mereka menurun drastis, bantuan ini memberikan sedikit harapan di tengah kesulitan ekonomi.
Sugiman (61), seorang pengayuh becak asal Kriyanan, mengungkapkan kesedihannya karena sudah 18 hari tidak mendapatkan penumpang. "Belum ada penghasilan hari ini. Tidak ada satu pun penumpang," katanya sambil tersenyum meski getir.
Ia menceritakan, dahulu penghasilan dari menarik becak bisa mencapai Rp 25.000 per hari, namun kini jauh berkurang.
Baca juga: Hidup Sederhana, Kakek Pengayuh Becak di Madiun Tolak Bansos, Ini Alasannya
Senada dengan Sugiman, Sudrajat (65) yang telah mengayuh becak selama lebih dari 40 tahun, juga merasakan dampak dari sepinya penumpang. "Dulu bisa empat kali narik ke pasar dengan ongkos Rp 10.000, sekarang satu kali narik sudah bagus," ujarnya.
Ia mengaku pasrah dengan situasi yang dihadapinya.
Sumardiyo (72), pengayuh becak lainnya, mengaku pendapatannya kini berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per hari, jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok yang terus meningkat. "Beras Rp 14.000 satu kilo. Belum sayurnya," keluhnya.
Di tengah kesulitan ini, Sugiman, Sudrajat, dan Sumardiyo termasuk dalam ratusan tukang becak yang menerima zakat, infak, dan shodaqoh dari pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
Pemberian THR ini merupakan tradisi yang berlangsung setiap bulan Ramadhan, dengan dana yang dikelola oleh Badan Amil Zakat (BASNAZ) Kulon Progo.
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, memberikan secara simbolis ZIS kepada tukang becak di alun-alun Wates.
Baca juga: Cerita Mbah So, Penjaga Tari Topeng Kaliwungu Lumajang yang Kini Jadi Pengayuh Becak
Bantuan yang diterima oleh para pengayuh becak ini berjumlah Rp 200.000 per orang.
Meskipun lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, Sugiman mengaku bersyukur. "Saya sangat bersyukur sekali," katanya.
Sumardiyo juga mengungkapkan rasa gembiranya.
Uang THR yang diterimanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti beras dan sayuran. "Untuk belanja macam-macam," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang