Minggu (2/3/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB itu adalah kenyataan paling pahit dalam perjalanan hidup Kusyanto.
Ia yang saat itu duduk santai di persawahan Desa Suru, Kecamatan Geyer, tiba-tiba dibekuk IR bersama sejumlah warga lantaran dituduh mencuri pompa air bermesin diesel.
Kusyanto yang sedang melepas lelah di sela aktivitasnya mencari bekicot pun kebingungan.
Meski merasa tak bersalah, nyali Kusyanto seketika menciut.
Kedua tangannya diikat dan ia diboncengkan motor menuju rumah mertua IR di Desa Ngleses, Kecamatan Boyolali.
"Saya diapit di motor dan Pak polisi itu duduk di belakang. Di perjalanan, kepala saya juga dipukuli disuruh mengaku mencuri pompa air diesel. Salah saya apa, saya tak tahu apa-apa. Katanya di sana banyak pompa air diesel hilang," kata Kusyanto.
Baca juga: Mahasiswa Unair Olah Lendir Bekicot Jadi Hand Sanitizer
Rampung diinterogasi, Kusyanto kemudian langsung digelandang IR ke Mapolsek Geyer untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Motor Honda Verza milik Kusyanto juga disita.
Hasil penyidikan Satreskrim Polsek Geyer ternyata menyebutkan Kusyanto tidak terbukti melakukan pencurian pompa air.
"Kusyanto tidak bersalah dan tuduhan pencurian itu tidak bisa dibuktikan. Kusyanto benar-benar pencari bekicot," terang penyidik Satreskrim Polsek Geyer yang enggan identitasnya dipublikasikan.
"Di bronjong motornya juga masih ada banyak bekicot. Anggota kami Aipda IR telah salah langkah," lanjutnya.
Malam itu juga, Kusyanto dikembalikan ke rumahnya dengan disaksikan perangkat desa.
Perkara salah tangkap itu juga langsung dimediasikan di Mapolsek Geyer.
"Saya orang enggak punya, enggak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya ingin IR meminta maaf secara langsung dan nama baik saya dipulihkan. Saya sakit hati, malu, dan takut pergi keluar," kata Kusyanto dengan tatapan kosong dan ekspresi ketakutan.
Sabtu (8/3/2025) siang saat bertamu di kediaman Kusyanto, ia masih tertidur lelap di kamar.