YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Kotagede 1 Kota Yogyakarta kembali ditunda.
Rencananya MBG di SD N Kotagede 1 akan dilaksanakan pada hari ini, Senin (17/2/2025), namun pada Jumat lalu ada pengumuman bahwa MBG di SD N 1 Kotagede ditunda.
Petugas Tata Usaha (TU) SD Negeri Kotagede 1 Umi Nuraini mengatakan, pihaknya menerima pengumuman ditundanya MBG di SD N 1 Kotagede dikirim pada Jumat (14/2/2025).
“Jumat siang baru kita tahu kalau ditunda, kita sudah melakukan persiapan dari pihak sekolah sudah matang teknis pembagiannya, penurunan makan, sampai pembagian,” katanya, Senin (17/2/2025).
Baca juga: Pengalaman MBG di Sukoharjo, Siswa: Yang Kemarin Itu Ayamnya kayak Sudah Bau, Berlendir
Ia belum mengetahui sampai kapan MBG di sekolahnya ditunda.
Rencananya di SD N 1 Kotagede sebanyak 504 siswa menerima MBG dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.
Lanjut dia, jika MBG nanti digelar di sekolahnya untuk kelas 1-3, makanan bakal dibagi di tiap kelas, sedangkan kelas 4-6 diambil secara mandiri.
“Karena kalau yang kecil-kecil ambil makanan sendiri khawatirnya tumpah dan merusak tempatnya,” katanya.
Baca juga: Serba-serbi Makan Bergizi Gratis di Kulon Progo, dari Kehabisan, Omprengan Bau dan Nasi Keras
suasana SD N 1 Kotagede yang belum menerima MBG, Senin (17/2/2025)
Lalu soal tersebarnya informasi jika terdapat siswa yang menghilangkan tempat MBG diminta mengganti, pihaknya membenarkannya.
Siswa yang menghilangkan tempat makanan siswa diminta mengganti dengan alat serupa atau dengan uang sebesar Rp 80.000.
Siswa SD N 1 Kotagede Dian mengatakan dirinya menunggu-nunggu MBG karena sudah melihat anak-anak seumurannya di daerah lain mendapatkan MBG.
“Kecewa (ditunda),” katanya.
“Sedapatnya aja (lauk) enggak pilih-pilih,” katanya.
Baca juga: Rencana Pembangunan 6 Dapur MBG di Magelang, Mana Saja?
Di sisi lain siswa SD N Kotagede 3 sudah menerima MBG pada Senin (17/2/2025).
"Kami memang sengaja memulai makan bersama ini pada pukul 08:02 WIB karena bersamaan dengan waktu jam istirahat pertama," kata Kepala Sekolah SDN Kotagede 3, Rumgayatri.
Ia mengatakan program MBG di sekolahnya akan digelar setiap Senin sampai Kamis, lantaran pada hari Jumat pembelajaran siswa selesai pada pukul 11.00 WIB.
"Sementara ketika bulan Ramadhan nanti hanya diberikan satu kali pada saat acara buka puasa bersama di sekolah," jelasnya.
Baca juga: Ramai soal Plengkung Gading Ditutup, Keraton Yogyakarta: Bagian Sumbu Filosofi
Puluhan siswa di Sukoharjo mengalami keracunan setelah mengonsumsi ayam dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Rumgayatri mengatakan bahwa total siswa dari kelas I hingga kelas VI berjumlah 327 orang.
Ia pun mengungkapkan bahwa para siswa sangat antusias dengan program MBG ini.
Untuk menu MBG di hari pertama ini adalah nasi ayam goreng, tahu bacem.
Sementara untuk sayurannya adalah sayur buncis dan wortel serta dilengkapi buah pisang.
"Untuk penentuan menu makanan langsung ditentukan oleh pihak katering yang ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN), jadi pihak sekolah tidak ikut campur," jelasnya.
Baca juga: GOR Kridosono Dikembalikan ke Keraton Yogyakarta, Bakal Dijadikan Area Hijau
Pihaknya pun menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah terhadap kebutuhan gizi para siswanya.
"Kami sangat mendukung karena kebutuhan siswa SDN Kotagede 3 terpenuhi, selain itu para siswa juga belajar bagaimana pentingnya menjaga pola makan yang baik," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta Budi Asrori menyampaikan dirinya tidak mengetahui secara pasti mengapa MBG di Kota Yogyakarta tidak serentak dilakukan.
"Tunda, saya enggak tahu, itu BGN. SPPG-nya Kotagede di bawah BGN," katanya.
"Enggak papa kalau ditunda," kata dia.
Baca juga: Wacana Penutupan Plengkung Gading, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Dia menyebut pada hari ini ada dua sekolah yang melaksanakan MBG yaitu di SMP N 10 dan SD N Kotagede 3.
Kedua sekolah itu kewenanganannya berada di Pemkot Yogyakarta.
"Setahu saya SMP 10 dan Kotagede 3, ini kan baru pertama di Kota Yogyakarta nanti dievaluasi oleh BGN untuk perbaikan," kata dia.
"Ini sudah cukup bagus, masaknya bertahap," katanya.
Baca juga: GOR Kridosono Dikembalikan ke Keraton Yogyakarta, Bakal Dijadikan Area Hijau
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang