Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Si Bulan", Bus Sekolah Gratis Pemkab Sleman dan 2 Koridor yang Dilewati

Kompas.com, 21 Januari 2025, 21:40 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sistem transportasi bus sekolah layak anak Sleman (Si Bulan) telah usai tahap uji coba.

Pada Januari 2025 ini, bus sekolah gratis ini akan terus dilanjutkan melayani anak-anak sekolah.

Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Perhubungan Sleman meluncurkan sistem transportasi bus sekolah layak anak Sleman (Si Bulan) ini pada November 2024.

Baca juga: Bus Khusus Rute Puncak-Cibinong Ditunda karena Tidak Ada Anggaran

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Arip Pramana mengatakan, tahun ini untuk sistem transportasi bus sekolah layak anak Sleman (Si Bulan) akan tetap operasional melayani anak-anak sekolah.

"Kita launching 2024 akhir, saya pribadi mengapresiasi antusiasme anak-anak. Satu jalur koridor itu, satu perjalanan bus bisa membawa 42 anak itu sudah sangat bagus," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Arip Pramana saat dihubungi Selasa (21/01/2025).

Arip Pramana menyampaikan, antusiasme anak-anak sekolah menggunakan bus sekolah ini cukup tinggi.

Sekali jalan ada anak yang turun dan ada yang naik. Dalam satu perjalanan, kursi bus selalu penuh dengan anak-anak sekolah.

"Mudah-mudahan di semester pertama ini nanti posisinya (antusiasme) masih seperti tahun kemarin, tahun 2024," ungkapnya.

2 unit bus sekolah di Sleman dan jam operasinya

Saat ini ada dua unit bus yang dioperasionalkan untuk bus sekolah ini. Sedangkan untuk rute terdiri dari bus sekolah koridor 1 dan bus sekolah koridor 2.

Koridor 1, dilayanin oleh bus berwarna biru dengan rute start Dinas Perhubungan Sleman - Jalan Pangukan - Jalan Wadas Cebongan - Jalan Cebongan Seyegan - Jalan Godean Seyegan - Jalan Demak Ijo Kebon Agung dan berakhir di Pasar Belut, Godean.

Koridor 2, dilayani oleh bus berwarna kuning dengan rute start Pasar Belut Godean - Jalan Demak Ijo Kebon Agung - Jalan Godean Seyegan - Jalan Cebongan Seyegan - Jalan Wadas Cebongan - Jalan Beran Pangukan dan berakhir di Kantor Dinas Perhubungan Sleman.

Dua unit bus tersebut beroperasi pada hari Senin sampai dengan Kamis. Keberangkatan pagi pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 07.00 WIB. Sedangkan keberangkatan sore mulai pukul 15.00 WIB sampai 16.00 WIB.

Sedangkan khusus untuk hari Jumat, keberangkatan pagi mulai pukul 06.00 WIB sampai 07.00 WIB. Keberangkatan sore pada pukul 14.00 WIB sampai 15.00 WIB.

Baca juga: Update Kasus Kebakaran Bus Sekolah di Thailand, Dugaan Penyebab dan Kesaksian Sopir

Lahirnya bus sekolah gratis

Sementara itu Kasi Keselamatan Transportasi Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman Rosalyna Setia Wardhani menceritakan terkait lahirnya program bus sekolah gratis ini.

"Tahun 2024 itu awalnya karena angka kecelakaan lalu lintas usia pelajar tinggi, sesuai dengan data Polresta Sleman," ungkap Rosalyna Setia Wardhani.

Halaman:


Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau