Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prosesi Sakral Pemindahan Makam Kiai Kromo Ijoyo Dimulai, GKR Mangkubumi Hadir

Kompas.com, 15 Januari 2025, 18:56 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Prosesi pemindahan makam Kyi Kromo Ijoyo di Padukuhan Ketingan, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman yang terdampak tol Yogyakarta-Solo mulai digelar.

Pemindahan makam ke lokasi yang baru akan dilaksanakan pada 16 Januari 2025.

Prosesi pemindahan Makam Kyi Kromo Ijoyo dihadiri pamong Kalurahan Tirtoadi, sejumlah pejabat dari PT Jasamarga Jogja Solo dan PT Adhi Karya.

Hadir juga dalam prosesi ini dari Keraton Ngayogyakarta yakni Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi.

Baca juga: Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo, Makam Kyai Kromo Ijoyo Direlokasi Juni

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mengawali prosesi pemindahan dengan berdoa di dalam area makam Kyai Kromo Ijoyo.

Tampak ubo rampe yang terdiri dari pisang hingga bunga di letakan di area makam. Kemudian disiapkan juga dua bibit Pohon Pule.

Setelah itu, dua Pohon Pule tersebut dibawa ke lokasi makam baru dengan diiringi kirab prajurit bregada.

Para warga masyarakat pun tampak berdiri di pinggir jalan menyaksikan arak-arakan tersebut.

Sesampainya di lokasi makam yang baru, kedua bibit Pohon Pule tersebut kemudian ditanam bersama bunga dan disiram air. Dua Pohon Pule ditanam di dekat dengan pagar makam.

"Kalau menanam kan ada airnya, itu air biasa," ujar Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi saat ditemui usai prosesi di Padukuhan Ketingan, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Rabu (15/01/2025).

GKR Mangkubumi menyampaikan, bunga yang dibawa sama dengan bunga untuk ziarah.

Kemudian dua bibit Pohon Pule yang ditanam di makam baru itu sebagai ganti pohon Pule di makam lama yang akan ditebang.

"Itu kan mau dipotong, nah kita cari penggantinya," ucapnya.

Baca juga: Puluhan Hektare Mangrove Tergusur Proyek Tol Semarang-Demak, Ekosistem Laut dan Nelayan Terancam

Sementara itu Humas Proyek Tol Yogya- Solo Seksi 2 Paket 2.2 PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto menuturkan, pembangunan jalan Tol Yogya-Solo memang melintasi area makam Kyai Kromo Ijoyo.

"Jadi memang harus ada rekolasi makam," ujar Agung Murhandjanto saat ditemui usai prosesi.

Agung menyampaikan selaku pelaksana proyek sudah berkoordinasi dengan pihak desa, tokoh masyarakat dan Keraton terkait dengan pemindahan makam.

Diungkapkan Agung acara ini merupakan prosesi untuk mengawali proses pemindahan makam ke lokasi baru. Sedangkan pemindahan akan dilakukan pada 16 Januari 2025 pagi. Proses untuk pemindahan akan dibantu dengan menggunakan alat berat.

Selain itu Pohon Pule berukuran besar yang ada di area makam saat ini juga akan dipotong.

"Besok sudah bisa dipindahkan setelah prosesi ini dan plus pemotongan pohon (Pule) tersebut. Pulenya itu tadi atas petunjuk Beliau Gusti Mangkubumi dikersake untuk masuk ke Keraton, jadi nanti kami potong sedemikian rupa supaya bisa dibawa ke Keraton," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau