Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update, Kapolresta Yogyakarta Benarkan Ada Dua Kasus Kecelakaan yang Melibatkan Darso

Kompas.com, 15 Januari 2025, 12:41 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kapolresta Yogyakarta Kombes Aditya Surya Dharma membenarkan adanya dua peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang bernama Darso pada hari yang sama.

Kecelakaan pertama melibatkan seorang wanita bernama Tutik, yang mengalami insiden di Jalan Mas Suharto, Kota Yogyakarta.

Setelah kecelakaan tersebut, Darso membawa Tutik ke Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi untuk mendapatkan perawatan.

Baca juga: 10 Saksi Diperiksa soal Kasus Meninggalnya Darso, Hasil Ekshumasi Jadi Kunci

Mengingat kecelakaan ini adalah bagian dari proses klaim Jasa Raharja, mereka harus melampirkan laporan polisi.

Namun, saat sedang mengurus klaim tersebut, Darso dan teman-temannya tiba-tiba melarikan diri, yang kemudian memicu suami Tutik, Gery, mengejar mereka.

Gery terlibat dalam pengejaran rombongan Darso di jalan.

Baca juga: Makam Darso Dibongkar Hari Ini, Benarkah Tewas akibat Penganiayaan?


Baca juga: Kisah Bripka Fahmi, Rela Sisihkan Gajinya untuk Hidupi 35 Anak Yatim di Semarang

Proses pendalaman

Tempat pemakaman Darso (43), warga Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (13/1/2025). KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Tempat pemakaman Darso (43), warga Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (13/1/2025). 

Ketika mereka tiba di Jalan Ir Dokter Yohanes, jalur Gery terhalang oleh rombongan Darso, yang mengakibatkan Gery terjatuh dan mengalami luka-luka.

"Iya, tetap kami proses. Kemarin kita memang memanggil atas nama Toni dan Ferry (dua orang bersama Darso), tapi masih dalam pemeriksaan di Jateng (Polda Jateng)," ujarnya saat ditemui di Yogyakarta, Rabu (15/1/2025).

Ketika ditanya mengenai siapa yang mengemudikan kendaraan dalam kecelakaan kedua, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa mereka masih dalam pendalaman.

"Ini masih kita dalami lagi, kita cocokkan bukti-buktinya seperti apa nanti, ya," tambahnya.

Baca juga: Sederet Fakta Tewasnya Pengacara di Sulsel, Ditembak Senapan Angin, Tangani Kasus Sengketa Lahan

Sebelumnya, dalam kecelakaan yang melibatkan Darso pada 12 Juli 2024, korbannya tidak hanya Tutik Wiyanti (48), tetapi juga suaminya, Restu Yosepta Gerymona.

Kecelakaan ini menjadi perhatian karena Darso dijemput oleh anggota polisi untuk diperiksa sebelum akhirnya meninggal dunia.

Zalfa Istafada, anak Tutik, menjelaskan bahwa setelah ibunya ditabrak oleh Darso dan rekannya, mereka segera dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Diperiksa, Istri Pengacara yang Tewas Ditembak di Bone Sulsel Bawa Bukti Dugaan Pengancaman

Saat itu, Zalfa dan ayahnya menemani Tutik.

Ketika Zalfa sedang mengurus klaim Jasa Raharja, Darso dan teman-temannya melarikan diri.

"Sempat kejar-kejaran, (rombongan Darso) ngeblong lampu merah. Sampai di utara Mal Galeria, itu (jarak) sudah deketan, lalu ditabrak sekalian (oleh mobil Darso)," kata Zalfa saat ditemui di XT Square, Selasa (14/1/2025).

Baca juga: Korban Penembakan di Rest Area Sempat Minta Bantuan Polsek untuk Dampingi Kejar Pelaku, tapi Ditolak, Benarkah?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau