Salin Artikel

Update, Kapolresta Yogyakarta Benarkan Ada Dua Kasus Kecelakaan yang Melibatkan Darso

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kapolresta Yogyakarta Kombes Aditya Surya Dharma membenarkan adanya dua peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang bernama Darso pada hari yang sama.

Kecelakaan pertama melibatkan seorang wanita bernama Tutik, yang mengalami insiden di Jalan Mas Suharto, Kota Yogyakarta.

Setelah kecelakaan tersebut, Darso membawa Tutik ke Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi untuk mendapatkan perawatan.

Mengingat kecelakaan ini adalah bagian dari proses klaim Jasa Raharja, mereka harus melampirkan laporan polisi.

Namun, saat sedang mengurus klaim tersebut, Darso dan teman-temannya tiba-tiba melarikan diri, yang kemudian memicu suami Tutik, Gery, mengejar mereka.

Gery terlibat dalam pengejaran rombongan Darso di jalan.

Ketika mereka tiba di Jalan Ir Dokter Yohanes, jalur Gery terhalang oleh rombongan Darso, yang mengakibatkan Gery terjatuh dan mengalami luka-luka.

"Iya, tetap kami proses. Kemarin kita memang memanggil atas nama Toni dan Ferry (dua orang bersama Darso), tapi masih dalam pemeriksaan di Jateng (Polda Jateng)," ujarnya saat ditemui di Yogyakarta, Rabu (15/1/2025).

Ketika ditanya mengenai siapa yang mengemudikan kendaraan dalam kecelakaan kedua, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa mereka masih dalam pendalaman.

"Ini masih kita dalami lagi, kita cocokkan bukti-buktinya seperti apa nanti, ya," tambahnya.

Sebelumnya, dalam kecelakaan yang melibatkan Darso pada 12 Juli 2024, korbannya tidak hanya Tutik Wiyanti (48), tetapi juga suaminya, Restu Yosepta Gerymona.

Kecelakaan ini menjadi perhatian karena Darso dijemput oleh anggota polisi untuk diperiksa sebelum akhirnya meninggal dunia.

Zalfa Istafada, anak Tutik, menjelaskan bahwa setelah ibunya ditabrak oleh Darso dan rekannya, mereka segera dibawa ke rumah sakit.

Saat itu, Zalfa dan ayahnya menemani Tutik.

Ketika Zalfa sedang mengurus klaim Jasa Raharja, Darso dan teman-temannya melarikan diri.

"Sempat kejar-kejaran, (rombongan Darso) ngeblong lampu merah. Sampai di utara Mal Galeria, itu (jarak) sudah deketan, lalu ditabrak sekalian (oleh mobil Darso)," kata Zalfa saat ditemui di XT Square, Selasa (14/1/2025).

https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/01/15/124118378/update-kapolresta-yogyakarta-benarkan-ada-dua-kasus-kecelakaan-yang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com