Saat Paskah pula, pernah dipasang dekorasi wayang di area altar dan diiringi lantunan gamelan.
Pastor Paroki Santo Kristoforus Banyutemumpang, Kecamatan Sawangan, Rama Istata Raharja Pr, menyampaikan bahwa goa Natal berbahan botol bekas, secara tidak langsung, menyiratkan pesan kepedulian akan lingkungan.
Harapannya, hal itu menjadi pemantik bagi umat agar melakukan praktik-praktik pelestarian lingkungan dengan ragam model.
“Supaya Natal ini bukan hanya perayaan atau liturgi, tetapi juga membumi,” terangnya di Paroki Santo Kristoforus Banyutemumpang, Selasa (24/12/2024).
Paroki Santo Kristoforus Banyutemumpang membawahkan empat gereja di Wonokerso, Gantang, Jebulan (Kecamatan Sawangan), dan Mungkid (Kecamatan Mungkid).
Di bawah keparokian ini terdapat sekitar 3.200 umat Katolik.
Baca juga: Natal 2024, Kapolri Minta Personel Beri Pengamanan Terbaik
Rama Istata mengatakan, senantiasa mendorong perayaan ibadah dengan mengakomodasi isu lingkungan, seni, dan tradisi.
Menurut dia, upaya gereja mendekatkan diri dengan masyarakat dapat dilakukan melalui seni dan budaya yang hidup di lingkungan setempat.
Misalnya, lewat wayang dan/atau pertunjukan musik melalui gamelan, pek bung, atau terbangan.
“Tali yang menyatukan masyarakat, ya, budaya. Budaya tidak mengenal iman, kan?” ungkapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang