YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Jelang libur Natal dan Tahun Baru, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman melakukan pengecekan kelayakan armada jip wisata yang beroperasi di lereng Merapi maupun Tebing Breksi.
Dari sekitar 1.000 armada jip wisata yang dilakukan pengecekan, ada 10 persen sampai 15 persen yang tidak lolos.
"Untuk jip wisata sudah dilakukan pemeriksaan untuk fisik kendaraanya," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Arip Pramana dalam jumpa pers, Rabu (18/12/2024).
Baca juga: Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata, Kejari Sleman Periksa Kelompok Desa Wisata
Arip Pramana menyampaikan pengecekan dilaksanakan untuk jip wisata yang beroperasi di lereng Merapi dan Tebing Breksi.
Ada sekitar 1.000 armada jip wisata yang telah dilakukan pengecekan. Proses pengecekan dilakukan secara bertahap.
"Tahun ini kira-kira seribuan lebih, hampir semua kita cek hanya tidak bareng," ucapnya.
Dinas Perhubungan lanjut Arip Pramana menempelkan stiker hijau di armada jip wisata yang telah dinyatakan lolos.
Baca juga: Penjambretan di Depan Puskesmas Gamping Sleman, 2 Perempuan Terluka
Sementara jip wisata yang tidak lolos, ditempel stiker merah.
"Secara umum kalau dia dalam kondisi bagus kasih stiker hijau. Tapi yang tidak lolos merah," tuturnya.
Striker tersebut dapat menjadi acuan bagi wisatawan untuk mengetahui armada jip wisata yang akan disewa telah lolos pengecekan kelayakan.
Menurut Afip Pramana, dari 1.000 an armada jip wisata yang dilakukan pengecekan, ada 10 persen sampai 15 persen yang tidak lolos atau mendapatkan stiker merah.
Arip Pramana mencontohkan, armada jip wisata yang mendapatkan stiker merah tersebut karena tidak ada rem tangan hingga selang pengereman bocor.
Baca juga: Libur Nataru, Sleman Targetkan Kunjungan 500.000 Wisatawan
Armada yang mendapatkan stiker merah tersebut tidak diperbolehkan beroperasi sebelum dilakukan perbaikan.
Namun demikian, rata-rata pemilik jip wisata langsung melakukan perbaikan agar dapat beroperasi selama libur Nataru.
"Rata-rata dia langsung memperbaiki karena kalau enggak bisa beroperasi dia sendiri yang rugi. Itu jadi untung kesadaran baik," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang