Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Natal, 3 Jalur Ekstrem di Gunungkidul Diupayakan Hilang dari Google Maps, Mana Saja?

Kompas.com, 17 Desember 2024, 14:31 WIB
Markus Yuwono,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengupayakan menonaktifkan tiga jalur ekstrem dari Google Maps selama libur Natal dan Tahun Baru.

Langkah ini diambil untuk mengantisipasi peningkatan arus lalu lintas yang diprediksi akan terjadi.

"Ada tiga yang kami coba nonaktifkan agar masyarakat atau wisatawan tidak melewati jalur rawan," ujar Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Irawan Jatmiko, saat ditemui di Bangsal Sewoko Projo, Selasa (17/12/2024).

Baca juga: Jajal Direct Train Jakarta-Yogyakarta, Menko AHY: Bisa Bekerja, Istirahat Pun Nyaman

Jalur yang akan dinonaktifkan tersebut meliputi Clongop di Kalurahan Hargomulyo, Gedangsari; Bundelan di Kapanewon Ngawen; dan tanjakan menuju obyek wisata Obelix di wilayah Purwosari.

Meskipun pihaknya telah memasang rambu di sejumlah tanjakan rawan, jalur tersebut masih sering dilewati wisatawan karena pengaruh aplikasi penunjuk arah.

Irawan mengungkapkan bahwa pihaknya akan melaporkan jalur-jalur tersebut kepada Google agar tidak dilalui kendaraan.

Baca juga: Operasional Tol Solo-Jogja Segmen Klaten-Prambanan Saat Natal dan Tahun Baru 2025: Jadwal Buka, Tarif, dan Kondisinya...


Baca juga: Produksi Uang Palsu, Protes Mahasiswa, dan Penjelasan UIN Alauddin Makassar...

Kepadatan arus lalu lintas di Gunungkidul

Bahu jalan Yogyakarta-Wonosari Km.15, Kapanewon Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta longsor. Sabtu (14/12/2024).Dok Polsek Piyungan Bahu jalan Yogyakarta-Wonosari Km.15, Kapanewon Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta longsor. Sabtu (14/12/2024).

Selain itu, mereka juga akan berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul.

Diperkirakan, jumlah kendaraan yang masuk ke Gunungkidul selama libur Natal dan Tahun Baru akan meningkat 15 hingga 20 persen dibandingkan tahun lalu.

Pada 2023, tercatat 200.618 kendaraan masuk ke Gunungkidul, sementara 169.549 kendaraan keluar.

Terkait dengan beroperasinya exit tol di beberapa titik dekat Gunungkidul, seperti wilayah Klaten, Irawan memprediksi jalur Yogyakarta-Wonosari tetap menjadi tujuan utama.

Baca juga: Minimarket di Gunungkidul Disatroni Pencuri, Masuk dengan Melubangi Dinding

Namun, ia juga memperkirakan bahwa arus lalu lintas di daerah Semin akan meningkat akibat adanya exit tol Klaten.

"Semin diperkirakan meningkat karena exit tol Klaten. Kita antisipasi biasanya wisatawan berhenti di SPBU Semin untuk ke toilet yang dapat menyebabkan kepadatan. Nanti akan kita arahkan ke terminal Semin," jelasnya.

Irawan menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap bus pariwisata di lokasi wisata selama liburan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Kronologi Pengungkapan Uang Palsu Ratusan Juta Rupiah di PTN Gowa Sulsel

Penyiagaan personel di lapangan

Petugas gabungan melakukan pemotongan pohon di area hutan Tleseh, Playen, Gunungkidul. Selasa (5/3/2024)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Petugas gabungan melakukan pemotongan pohon di area hutan Tleseh, Playen, Gunungkidul. Selasa (5/3/2024)

Sementara itu, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini, menyatakan bahwa untuk mengantisipasi kepadatan, pihaknya akan menempatkan personel di sejumlah titik, termasuk di jalur Yogyakarta-Wonosari.

"Kami menyiapkan tim ganjal ban yang ditempatkan di tikungan Slumprit, dan tim urai kemacetan yang akan bergerak jika ada kepadatan arus lalu lintas," ungkapnya.

Polres Gunungkidul juga mendirikan lima pos pengamanan di Hargodumilah, Siyono, Baron, Rest Area Girisubi, dan Pulang Syawal, dengan melibatkan 627 personel dalam operasi Lilin Progo 2024.

Baca juga: Menhub Dudy Jajal Direct Train Jakarta-Yogyakarta, Kapan Bisa Dioperasikan?

Ketua DPRD Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini, meminta pemerintah kabupaten untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru.

Ia mengimbau agar pemerintah membuat rambu lalu lintas dan himbauan keselamatan.

"Mengimbau kepada bupati dan jajarannya untuk melakukan beberapa kebijakan program mitigasi terkait libur Natal dan Tahun Baru," kata Endang.

Baca juga: Terungkap di Sidang Etik, Aipda Robig Tembak Pelajar SMKN 4 Semarang Saat Sedang Melintas

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau