Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Hina Pedagang Es Teh Viral, Miftah: Terima Kasih Netizen, Saya Instrospeksi...

Kompas.com, 4 Desember 2024, 23:05 WIB
Wijaya Kusuma,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com -  Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman menjadi sorotan setelah videonya melontarkan kata bernada hinaan kepada pedagang es teh viral. 

Peristiwa itu terjadi saat Miftah mengisi pengajian di Lapangan Drh. Soepardi, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sikap Miftah menuai kritikan dari netizen.

Merespons badai kritikan itu, Rabu (4/11/2024), Miftah datang ke tempat tinggal Sunhaji di Magelang untuk meminta maaf secara langsung.

Pada hari yang sama Sunhaji juga datang ke Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah untuk bersilaturahmi.

Baca juga: Miftah Janji Berangkatkan Umrah Penjual Es Teh Sunhaji dan Keluarga

"Saya juga berterima kasih kepada netizen, gara-gara komentar netizen menjadi viral, hikmahnya bagi saya, saya bisa lebih banyak mawas diri, introspeksi dan banyak belajar," ujar Miftah usai bertemu dengan Sunhaji di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Kabupaten Sleman, Rabu (4/12/2024).

Di sisi lain, hikmah dari kejadian in, lanjut Miftah, Sunhaji mendapatkan keberkahan dan diangkat derajatnya. Sehingga ada hikmah bagi dirinya dan Sunhaji dari peristiwa ini.

Terkait dengan kedatangan Sunhaji ke Ponpes Ora Aji, Miftah menuturkan menjadi hal biasa di dunia pesantren saling bergantian mengunjungi.

Sunhaji juga merupakan jemaah yang sudah beberapa kali mengikuti pengajian di Ponpes Ora Aji.

"Jadi Beliau (Sunhaji) itu tadi karena saya sowan ke sana (datang ke tempat tinggal Sunhaji), terus gantian Beliau hadir di sini, kan biasa Kita di dunia pesantren. Apalagi Beliau (Sunhaji) sebagai jemaah yang sering ke sini (ikut pengajian di Ponpes Ora Aji)," ujarnya.

Miftah mengungkapkan telah berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. Di dalam komunikasi itu, Miftah mengakui telah melakukan kesalahan.

"Saya sudah komunikasi dengan Seskab bahwa Saya memang salah dan Saya harus mengakui salah dan Saya minta maaf," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Sunhaji penjual es teh warga Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Rabu (4/12/2024) siang berkunjung ke kediaman Miftah Maulana Habiburrahman di Pondok Pesantren Ora Aji, Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman.

Baca juga: Cerita Sunhaji Penjual Es Teh Dapat Bantuan Uang hingga Umrah Usai Dihina Miftah

Sekitar pukul 14.00 WIB Sunhaji bersama rombongan tiba di Pondok Pesantren Ora Aji di Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman. Sunhaji datang bersama dengan lurah dan dukuh tempatnya tinggal.

Tampak Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal Miftah menyambut Sunhaji dan rombongan.

Saat bertemu, Miftah dan Sunhaji langsung saling berpelukan. "Mau diparani, sekarang gantian moro (tadi saya berkunjung sekarang gantian berkunjung)," ujar Miftah saat bertemu dengan Sunhaji di Ponpes Ora Aji, Rabu (4/12/2024).

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau