Editor
Sementara itu, Ppakar Kriminologi Undip Budi Wicaksono kecam penembakan terhadap siswa itu yang dilakukan oleh oknum polisi. Budi mengatakan, tindakan tegas yang dilakukan polisi seharusnya terukur.
Polisi seharusnya melepaskan tembakan peringatan terlebih dahulu ke arah atas. Dia tidak membenarkan polisi menembak pelaku kejahatan ke arah pinggul.
"Harus tembak atas dulu. Kemudian tembak tanah. Jika pelaku masih menyerang bisa tembak kaki," tuturnya dilansir dari Tribunjateng.com, Senin (25/4/2024).
Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat. Berbagai pihak, termasuk keluarga korban, sekolah, dan Komnas HAM, menuntut proses hukum yang transparan dan adil.
Kejadian ini juga menjadi refleksi atas perlunya pengendalian tindakan aparat dalam menangani konflik agar tidak terjadi ekses yang merugikan masyarakat.
Proses hukum terhadap Aipda RZ kini menjadi ujian bagi kepolisian dalam menegakkan keadilan di tengah sorotan publik.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Kasus Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang, Teman Korban Ungkap Mengenai Tawuran dan Gangster
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang