KULON PROGO, KOMPAS.com – Debat publik perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berlangsung tanpa ketegangan tinggi antara tiga kandidat bupati.
Debat ini mempertemukan Agung Setiawan dari pasangan calon (Paslon) nomor urut 01, Marija dari Paslon nomor urut 02, dan Novida Kartika Hadi dari Paslon nomor urut 03.
Dalam debat yang berlangsung di auditorium TVRI Yogyakarta dan disiarkan langsung, ketiga kandidat sepakat bahwa pembangunan infrastruktur di Kulon Progo memerlukan perbaikan signifikan.
Baca juga: Debat Pilkada Tasikmalaya, Pendukung Memanas Teriaki Calon yang Bicara Terbata-bata
Marija mengungkapkan bahwa sekitar 53 persen infrastruktur di daerah tersebut masuk dalam kategori rusak.
Menurutnya, infrastruktur yang baik sangat penting karena berfungsi sebagai penghubung ke berbagai obyek wisata, yang pada gilirannya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Banyak wisatawan yang kapok untuk datang kedua kali karena masalah infrastruktur," kata Marija.
Ia menjanjikan bahwa perbaikan infrastruktur akan rampung dalam dua tahun awal pemerintahannya.
"Banyak wisatawan yang kapok untuk datang kedua kali karena masalah infrastruktur," tambahnya.
Sementara itu, Novida, yang didukung oleh PDI Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menekankan bahwa infrastruktur bukan hanya berkaitan dengan destinasi wisata dan PAD.
"Semua bidang layanan publik memerlukan dukungan infrastruktur yang baik," kata Novida.
Novida memberikan contoh pelayanan kesehatan yang menemui tantangan di daerah pelosok pegunungan akibat infrastruktur yang tidak memadai.
"Semua bidang layanan publik memerlukan dukungan infrastruktur yang baik." ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengutamakan sektor pertanian, transportasi, dan konstruksi dalam pengembangan ekonomi daerah.
Agung Setiawan juga memiliki pandangan serupa.
Ia menekankan perlunya peningkatan infrastruktur untuk mendukung pelayanan publik, bisnis, dan kebutuhan masyarakat.