YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengonfirmasi bahwa korban penusukan dan penganiayaan yang terjadi di sebuah kafe di Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, adalah seorang santri.
"Iya, korban salah satu santri di Krapyak, iya korbannya dua," ujar Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio, pada Kamis (24/10/2024).
Baca juga: Sekelompok Orang Aniaya dan Tusuk Warga di Yogyakarta, Polisi Buru Pelaku
Probo menambahkan bahwa pihak kepolisian saat ini tengah mengumpulkan rekaman CCTV dari area sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
"Kita baru mencari pelakunya, kita baru mengumpulkan CCTV, itu juga belum rampung, karena gelap juga," kata dia.
Dari keterangan yang diperoleh, Probo menjelaskan bahwa korban tidak mengenal rombongan yang melakukan penganiayaan.
"Kalau dari keterangan korban semalam di rumah sakit, itu dia nggak tahu, katanya ada ribut-ribut. Dia kan lagi beli sate, terus didatangi itu, terus dipukuli," jelasnya.
Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti benda apa yang digunakan untuk memukul dan menusuk korban.
"Itu yang belum diketahui, korban tahunya dipukuli. Kalau yang satu ditusuk langsung, menggunakan apa kita juga belum tahu," ucap Probo.
Sebelumnya, Jajaran Polresta Yogyakarta tengah memburu pelaku penganiayaan yang menggunakan senjata tajam (sajam).
Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo, menyampaikan kronologis kejadian yang terjadi pada Rabu (23/10/2024) sekitar pukul 21.25 WIB.
Menurut Sujarwo, saat itu terdapat 25 orang yang sedang nongkrong dan mengonsumsi minuman keras di kafe tersebut.
"Kemudian dari rombongan tersebut ada yang melempar gelas ke jalan dan ada beberapa orang dari rombongan tersebut yang menyeberang ke arah barat tempat orang jualan sate, dan terjadilah penusukan dengan senjata tajam terhadap salah seorang pembeli sate," jelasnya dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Kasus Penusukan di Warung Kopi Sidoarjo, Pelaku Mengaku Diprovokasi Korban
Setelah melakukan penusukan, rombongan pelaku langsung melarikan diri ke arah Pojok Beteng Timur.
Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pratama Yogyakarta untuk mendapatkan perawatan.
Identitas korban teridentifikasi sebagai SF, berusia 19 tahun, warga Rembang, Jawa Tengah, dan MA, warga Pati, Jawa Tengah.
"SF mengalami luka robek perut bagian kiri, dijahit 3. Sekaligus mengalami luka memar pada bagian kepala, tangan, dan kaki akibat pukulan balok dan kursi," kata Sujarwo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang