Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Lahirkan Juara Dunia Balap Motor WorldSSP300, Aldi Satya Mahendra

Kompas.com, 21 Oktober 2024, 16:51 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - pebalap Indonesia asal Bantul, DI Yogyakarta, Aldi Satya Mahendra, berhasil meraih gelar juara dunia di ajang World Supersport (WorldSSP) 300 2024.

Dengan prestasi ini, Aldi menjadi pebalap pertama dari Indonesia yang menjuarai kompetisi balap sepeda motor internasional.

Baca juga: Hasil MotoGP Australia 2024, Marc Marquez Juara Martin Kedua

Aldi, yang berasal dari Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul mencatatkan prestasi gemilang meskipun ia merupakan debutan di ajang bergengsi ini.

"Bangga banget bahagia, wis tidak bisa diungkapkan kata-kata," ungkap Dessy Prasanti, ibu Aldi, saat dihubungi wartawan melalui telepon pada Senin (21/10/2024).

Dessy menjelaskan bahwa dua anaknya ikut berkompetisi di WSSP300 tahun 2024.

Kakak Aldi, Galang Hendra Pratama, telah lebih dulu berpartisipasi dan menjadi motivasi bagi Aldi untuk tampil di ajang tersebut.

"Kami menargetkan satu dari dua anak kami yang tampil bisa menjadi juara dunia balap sepeda motor. Keluarga kami sudah lama terlibat dalam dunia balap," ujarnya.

Keluarga pebalap

Ayah Aldi, Hestu Prahendra, dikenal dengan nama Dicky Hestu. sementara Dessy sendiri merupakan mantan pebalap nasional era 1990-an.

Dessy menambahkan, ia dan suaminya telah mengenalkan dunia balap kepada Aldi dan kakaknya sejak kecil.

Aldi mulai mengenal sepeda motor pada usia enam tahun dan setahun kemudian dikenalkan dengan balap motocross, hingga kemudian beralih ke road race.

Setelah menekuni road race selama beberapa tahun, Aldi dikontrak oleh pabrikan untuk mengikuti kejuaraan Motoprix dan pernah meraih juara nasional.

Aldi kemudian melanjutkan kariernya di tingkat Asia dengan mengikuti Asia Road Racing Championship (ARRC) pada usia 12 tahun, menggunakan motor bebek 150 cc.

"Setelah berpengalaman di kancah Asia dan mengikuti akademi yang diselenggarakan oleh tim pabrikan, Aldi akhirnya mengikuti jejak kakaknya, Galang, di kejuaraan dunia WSSP 300. Dan kini, Aldi berhasil menorehkan prestasi juara dunia tahun 2024," jelas Dessy.

Dessy juga mengenang masa kecil kedua putranya yang berlatih di parkiran Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, dan berhasil mengalahkan pebalap dari berbagai negara.

Dia mengakui bahwa membentuk pebalap di kota Gudeg bukanlah hal yang mudah, mengingat Yogyakarta belum memiliki sirkuit permanen.

Baca juga: Aldi Satya Mahendra, Pebalap Indonesia Pertama yang Jadi Juara Dunia WorldSSP300

Untuk berlatih, keluarganya sering harus bepergian ke Boyolali dan Semarang, Jawa Tengah.

Bahkan, mereka terpaksa mengontrak rumah di Bogor, Jawa Barat, agar Aldi bisa berlatih di sirkuit gokart yang dikenal sebagai 'Sentul kecil'.

"Mudah-mudahan Jogja punya sirkuit sendiri, karena banyak pebalap dari Jogja," harapnya.

Setelah kegiatan penyambutan di Jakarta, Aldi akan pulang ke Bantul dan langsung menuju Mandalika, Lombok.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau