Editor
KOMPAS.com - Acara Fun Bike dan jalan sehat dalam rangka HUT ke-268 Kota Yogyakarta menjadi sorotan usai dibatalkan secara mendadak oleh panitia, Minggu (6/10/2024).
Seperti diketahui, acara yang direncanakan berlangsung di Alun-alun Kidul (Selatan) Kota Yogyakarta sudah terlanjur dihadiri warga dan peserta. Bahkan aparat kepolisian setempat sudah tiba di lokasi untuk melakukan penjagaan.
Baca juga: Warga Bayar Rp 25.000 tapi Jalan Sehat di Jogja Batal, Panitia: Kami Tak Ada Niat Menipu
"Kami sudah siap sejak pagi, bahkan tenda sponsor sudah berdiri, tapi panitia tidak muncul dan tidak bisa dihubungi," ujar AKP Sujarwo, Kasi Humas Polresta Yogyakarta.
Polisi yang datang ke lokasi sesuai SOP keamanan juga tidak mendapat kejelasan dari pihak penyelenggara.
Baca juga: Penjelasan Polisi soal Dugaan Penipuan Fun Bike Berkedok HUT Kota Jogja
Atas kejadian itu, polisi memastikan akan melakukan penyelidikan. Pihak Polresta Yogyakarta telah menerima laporan kasus itu.
Hingga kini, kata Sujarwo, penyelidikan sedang berlangsung untuk mengusut siapa yang bertanggung jawab.
“Jika ada pelanggaran hukum yang dilakukan penyelenggara, kami akan melakukan penindakan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” tambah Sujarwo.
Panggung dan stand di acara jalan sehat dan sepeda gembira yang gagal diselenggarakan di Alun-alun Selatan Jogja, Minggu (6/10/2024).Sementara itu, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui akun Instagram resminya menyatakan, mereka tidak terkait dengan acara ini.
Pemkot mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa keabsahan informasi melalui saluran resmi sebelum mengikuti sebuah acara.
"Pemkot Yogyakarta tidak berafiliasi dengan acara Jalan Sehat, Senam, dan Sepeda Gembira tersebut. Segala dampak yang mungkin timbul dari kegiatan ini di luar tanggung jawab kami," tulis akun @pemkotjogja.
Setelah kejadian ini menjadi sorotan, penyelenggara acara, Haey Global Nusantara, akhirnya memberikan penjelasan. Founder Haey Global Nusantara, Wahyu K. Wibowo, menyebutkan bahwa pembatalan tersebut terjadi karena adanya masalah internal di tubuh kepanitiaan.
“Pada hari terakhir kami ada masalah internal, sehingga acara tidak bisa terlaksana. Kami tidak ada niat menipu. Kami mohon maaf kepada masyarakat Kota Jogja atas keputusan ini,” ujar Wahyu dalam pernyataannya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Wahyu juga menegaskan bahwa uang tiket peserta, uang sewa tenant, dan barang-barang sponsor akan dikembalikan.
"Satu sampai tujuh hari akan kami lakukan pendataan. Teman-teman yang mau refund, kami siap melakukannya," jelas Wahyu.
Hal ini diharapkan bisa meredakan kekecewaan dari para peserta yang sudah datang ke lokasi, bahkan beberapa di antaranya berasal dari luar kota.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara acara untuk lebih profesional dan memastikan transparansi terhadap peserta, terutama terkait pengembalian dana tiket dan barang-barang sponsor.
Bagi masyarakat, ini juga menjadi pengingat untuk selalu memverifikasi informasi terkait kegiatan publik, demi menghindari potensi kerugian.
“Kami tidak ada niat menipu. Kami mohon maaf kepada masyarakat Kota Jogja atas keputusan ini,” ungkap Wahyu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang