Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Acara "Fun Bike" HUT Yogyakarta Mendadak Batal: Sejak Pagi Sudah Siap, tetapi...

Kompas.com, 7 Oktober 2024, 17:41 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Acara Fun Bike dan jalan sehat dalam rangka HUT ke-268 Kota Yogyakarta menjadi sorotan usai dibatalkan secara mendadak oleh panitia, Minggu (6/10/2024). 

Seperti diketahui, acara yang direncanakan berlangsung di Alun-alun Kidul (Selatan) Kota Yogyakarta sudah terlanjur dihadiri warga dan peserta. Bahkan aparat kepolisian setempat sudah tiba di lokasi untuk melakukan penjagaan. 

Baca juga: Warga Bayar Rp 25.000 tapi Jalan Sehat di Jogja Batal, Panitia: Kami Tak Ada Niat Menipu

"Kami sudah siap sejak pagi, bahkan tenda sponsor sudah berdiri, tapi panitia tidak muncul dan tidak bisa dihubungi," ujar AKP Sujarwo, Kasi Humas Polresta Yogyakarta. 

Polisi yang datang ke lokasi sesuai SOP keamanan juga tidak mendapat kejelasan dari pihak penyelenggara.

Baca juga: Penjelasan Polisi soal Dugaan Penipuan Fun Bike Berkedok HUT Kota Jogja

Diselidiki polisi 

Atas kejadian itu, polisi memastikan akan melakukan penyelidikan. Pihak Polresta Yogyakarta telah menerima laporan kasus itu. 

Hingga kini, kata Sujarwo, penyelidikan sedang berlangsung untuk mengusut siapa yang bertanggung jawab. 

“Jika ada pelanggaran hukum yang dilakukan penyelenggara, kami akan melakukan penindakan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” tambah Sujarwo.

Sikap Pemkot Yogyakarta 

Panggung dan stand di acara jalan sehat dan sepeda gembira yang gagal diselenggarakan di Alun-alun Selatan Jogja, Minggu (6/10/2024).Dokumen Polresta Yogyakarta Panggung dan stand di acara jalan sehat dan sepeda gembira yang gagal diselenggarakan di Alun-alun Selatan Jogja, Minggu (6/10/2024).

Sementara itu, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui akun Instagram resminya menyatakan, mereka tidak terkait dengan acara ini. 

Pemkot mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa keabsahan informasi melalui saluran resmi sebelum mengikuti sebuah acara.

"Pemkot Yogyakarta tidak berafiliasi dengan acara Jalan Sehat, Senam, dan Sepeda Gembira tersebut. Segala dampak yang mungkin timbul dari kegiatan ini di luar tanggung jawab kami," tulis akun @pemkotjogja

Siap "refund" tiket dan sewa tenant

Setelah kejadian ini menjadi sorotan, penyelenggara acara, Haey Global Nusantara, akhirnya memberikan penjelasan. Founder Haey Global Nusantara, Wahyu K. Wibowo, menyebutkan bahwa pembatalan tersebut terjadi karena adanya masalah internal di tubuh kepanitiaan.

“Pada hari terakhir kami ada masalah internal, sehingga acara tidak bisa terlaksana. Kami tidak ada niat menipu. Kami mohon maaf kepada masyarakat Kota Jogja atas keputusan ini,” ujar Wahyu dalam pernyataannya.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Wahyu juga menegaskan bahwa uang tiket peserta, uang sewa tenant, dan barang-barang sponsor akan dikembalikan.

"Satu sampai tujuh hari akan kami lakukan pendataan. Teman-teman yang mau refund, kami siap melakukannya," jelas Wahyu.

Hal ini diharapkan bisa meredakan kekecewaan dari para peserta yang sudah datang ke lokasi, bahkan beberapa di antaranya berasal dari luar kota.

Transparansi dan verifikasi informasi 

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara acara untuk lebih profesional dan memastikan transparansi terhadap peserta, terutama terkait pengembalian dana tiket dan barang-barang sponsor.

Bagi masyarakat, ini juga menjadi pengingat untuk selalu memverifikasi informasi terkait kegiatan publik, demi menghindari potensi kerugian.

“Kami tidak ada niat menipu. Kami mohon maaf kepada masyarakat Kota Jogja atas keputusan ini,” ungkap Wahyu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau