Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Stasiun Kereta Api di Yogyakarta, Ada Dua yang Dilengkapi Terowongan

Kompas.com, 6 Oktober 2024, 23:09 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Provinsi DI Yogyakarta yang dilewati oleh jalur kereta api penghubung daerah-daerah di Pulau Jawa memiliki beberapa stasiun kereta api.

Berada di bawah wilayah kerja Daerah Operasi (DAOP) 6 Yogyakarta, stasiun-stasiun ini menjadi tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.

Baca juga: Penertiban Bong Suwung untuk Stasiun Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Stasiun kereta api di Yogyakarta ini juga digunakan untuk keperluan operasional kereta api yang memerlukan tempat untuk bersilangan, bersusulan, berhenti, dan menyusun rangkaian kereta api.

Selain itu, stasiun-stasiun api tersebut juga digunakan untuk melayani kegiatan naik turun penumpang dan bongkar muat barang.

Baca juga: Stasiun Klaten, Stasiun Kereta Bersejarah di Jalur Semarang-Vorstenlanden

Selain melayani kereta api yang bertenaga diesel, beberapa stasiun kereta api di DI Yogyakarta juga telah dilengkapi dengan jalur untuk kereta rel listrik (KRL).

Berikut adalah daftar stasiun kereta api di DI Yogyakarta yang masih aktif melayani perjalanan kereta api baik penumpang maupun barang hingga saat ini.

Baca juga: Apa Bedanya Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan?

1. Stasiun Tugu (YK)

Stasiun Yogyakarta atau Stasiun Tugu adalah stasiun kereta api kelas A yang terletak di sebelah utara Jalan Malioboro.

Stasiun Tugu menjadi stasiun utama yang menjadi pintu masuk bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta.

Keunikan Stasiun Tugu adalah memiliki terowongan sebagai akses penumpang untuk menyebrang di bawah perlintasan kereta.

Selain itu, stasiun ini juga memiliki dua buah pintu sebagai akses penumpang, yaitu pintu timur yang bisa diakses dari arah Tugu Yogyakarta dan pintu selatan yang bisa diakses dari arah Malioboro.

Alamat Stasiun Tugu pintu timur berada di Jalan Margo Utomo 1, Gedongtengen, Kota Yogyakarta. Sementara alamat Stasiun Tugu pintu selatan berada di Jalan Pasar Kembang Sosromenduran, Gedongtengen, Kota Yogyakarta.

Stasiun Tugu dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) dan mulai dibuka pada tahun 12 Mei 1887 untuk mendukung kebutuhan pengangkutan hasil bumi dari daerah Jawa Tengah dan sekitarnya.

Baru pada 1905, Stasiun Tugu mulai melayani kereta penumpang dan terus beroperasi pada masa perjuangan kemerdekaan.

Saat ini, Stasiun Tugu melayani kereta kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif untuk berbagai kota tujuan di Pulau Jawa, serta KRL Jogja-Solo, KA lokal Prameks, dan KA bandara YIA.

2. Stasiun Lempuyangan (LPN)

Stasiun Lempuyangan adalah merupakan stasiun kereta api kelas B yang ada di Kota Yogyakarta.

Seperti Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan juga menjadi pintu masuk wisatawan yang ingin berlibur di berbagai destinasi wisata yang ada di Yogyakarta.

Alamat Stasiun Lempuyangan berada di Jalan Lempuyangan No 1 Kelurahan Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta.

Sebagai stasiun pertama yang dibangun di wilayah Yogyakarta, stasiun ini dibangun oleh perusahaan kereta api swasta dari Belanda yaitu NISM (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij) pada tahun 1972.

Stasiun Lempuyangan kemudian dibuka dan diresmikan pada tanggal 2 Maret 1882.

Saat ini, Stasiun Tugu melayani kereta kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif untuk berbagai kota tujuan di Pulau Jawa, KRL Jogja-Solo, dan kereta barang.

3. Stasiun Maguwo (MGW)

Stasiun Maguwo merupakan stasiun kereta api kelas II yang terintegrasi dengan Bandara Adisucipto di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Seperti Stasiun Tugu, Stasiun Maguwo juga memiliki terowongan untuk menyebrang di bawah perlintasan kereta sekaligus menjadi akses penumpang ke arah bandara.

Stasiun Maguwo mulai beroperasi pada tahun 2008 menggantikan operasional Stasiun Maguwo Lama yang diresmikan pada tahun 1909.

Kemudian pada 2016, Stasiun Maguwo ditetapkan sebagai stasiun intermoda yang memadukan berbagai moda transportasi di Yogyakarta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung industri pariwisata.

Dari Stasiun Maguwo, penumpang bisa langsung memasuki area Bandara Adisucipto atau melanjutkan perjalanan dengan bus melalui Halte Trans Jogja atau menggunakan Bus Damri.

Saat ini, Stasiun Maguwo hanya dibuka untuk melayani operasional KRL Jogja-Solo.

4. Stasiun Wates (WT)

Stasiun Wates merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Wates, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Pembangunan Stasiun Wates diperkirakan dilakukan bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api Yogyakarta-Maos-Cilacap yang dikerjakan oleh Staatsspoorwegen (SS) pada 1877.

Bangunan Stasiun Wates yang ada saat ini masih mempertahankan bentuk aslinya, meski telah disesuaikan dengan menambah fasilitas sesuai standar operasional.

Saat ini, Stasiun Wates melayani kereta kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif untuk berbagai kota tujuan di Pulau Jawa, serta KA lokal Prameks, dan KA bandara YIA.

5. Stasiun Yogyakarta International Airport (YIA)

Stasiun Yogyakarta International Airport atau Stasiun Bandara YIA merupakan stasiun kereta api kelas I yang di terletak di Temon, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Terintegrasi dengan Bandara YIA, stasiun ini mempermudah penumpang untuk beralih moda transportasi dari da ke Kota yogyakarta.

Stasiun Bandara YIA beroperasi secara komersial sejak 2021 untuk mengakomodasi perjalanan KA bandara ke arah Wates dan Yogyakarta maupun sebaliknya.

Dalam sehari, terdapat beberapa jadwal perjalanan baik untuk KA Bandara YIA dan KA Bandara YIA Ekspress yang bisa diakses oleh penumpang.

6. Stasiun Sentolo (STL)

Stasiun Sentolo merupakan stasiun kereta api kelas III yang terletak di Sentolo Lor, Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Serupa dengan Stasiun Wates, pembangunan stasiun ini diperkirakan dilakukan bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api Yogyakarta-Maos-Cilacap yang dikerjakan oleh Staatsspoorwegen (SS) pada 1877.

Meski sudah dilakukan revitalisasi dengan penyesuaian fasilitas sesuai standar operasional, bangunan Stasiun Sentolo masih mempertahankan bentuk aslinya.

Saat ini, tidak ada kereta api yang berhenti untuk menaikkan atau menurunkan penumpang di stasiun Stasiun Sentolo.

Kereta api akan berhenti di Stasiun Sentolo jika terjadi penyusulan antarkereta api atau dalam kondisi tertentu.

7. Stasiun Patukan (PTN)

Stasiun Patukan merupakan stasiun kereta api kelas III yang terletak di Jalan Sidoarum-Gamping No.2, Mejing Wetan, Ambarketawang, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Dahulu, Stasiun Patukan berada di jalur kereta api yang menghubungkan wilayah Yogyakarta dengan Magelang.

Saat ini, tidak ada kereta api yang berhenti untuk menaikkan atau menurunkan penumpang di stasiun ini.

Kereta akan berhenti di Stasiun Patukan jika terjadi penyusulan antarkereta api atau dalam kondisi tertentu.

Selain itu, pemberhentian di Stasiun Patukan juga dilakukan saat emplasemen di Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan penuh, sehingga kereta yang akan masuk atau melewati dua stasiun ini harus singgah terlebih dahulu di stasiun ini untuk menunggu antrean.

8. Stasiun Rewulu (RWL)

Stasiun Rewulu merupakan stasiun kereta api kelas III yang terletak di Sedayu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Menjadi satu-satunya stasiun kereta api aktif yang ada di Kabupaten Bantul, lokasi Stasiun Rewulu berada di antara Stasiun Wates dan Stasiun Tugu di Yogyakarta.

Meski saat ini tidak ada kereta api yang berhenti untuk menaikkan atau menurunkan penumpang, namun stasiun ini berfungsi sebagai stasiun pemberhentian kereta pengangkut BBM.

Hal ini karena terdapat jalur yang langsung menuju depot BBM Pertamina yang terletak satu kilometer di selatan stasiun.

9. Stasiun Kedundang (KDG)

Stasiun Kedundang merupakan stasiun kereta api kelas III yang terletak di Temon, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.

Bangunan stasiun buatan zaman kolonial Belanda ini semula berbentuk serupa dengan gaya Stasiun Sentolo dan Stasiun Rewulu.

Sayangnya bangunan asli stasiun ini telah dibongkar untuk pembangunan jalur ganda, sehingga Stasiun Kedundang yang ada sekarang merupakan bangunan baru yang lokasinya berada di seberang bangunan lama.

Saat ini, tidak ada kereta api yang berhenti untuk menaikkan atau menurunkan penumpang di stasiun ini.

Namun kereta api akan berhenti di Stasiun Kedundang jika terjadi penyusulan antarkereta api atau dalam kondisi tertentu.

Sumber:
portaldata.kemenhub.go.id  
dishub.jogjaprov.go.id  
kebudayaan.jogjakota.go.id 
jogjacagar.jogjaprov.go.id 
jogjacagar.jogjaprov.go.id 
sentolo.kulonprogokab.go.id 
dpmpt.kulonprogokab.go.id 
antaranews.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau