YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, mengungkap bahwa pihaknya telah mengidentifikasi manusia silver yang diduga menggebrak mobil seorang warga di sekitar simpang Kleringan, Kota Yogyakarta.
“Dari dua orang yang kita tangkap, bukan yang melakukan, tetapi tetap kita amankan. Jadi pelaku sudah teridentifikasi, tetapi selama dua hari pantauan kami di lapangan, belum beroperasi kembali,” ujarnya pada Selasa (1/10/2024).
Baca juga: Viral, Video Manusia Silver Gebrak Mobil gara-gara Tak Diberi Uang
Octo menambahkan bahwa setelah Satpol PP Kota Yogyakarta melakukan razia, biasanya manusia silver yang beroperasi di kota tersebut akan menghilang untuk sementara.
“Mereka melihat pergerakan. Satpol PP ada jam-jam tertentu pergantian shift, biasanya ini yang dimanfaatkan. Ada kejadian ini, ya sudah jadi kebiasaan untuk menarik diri terlebih dahulu,” bebernya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah memberikan uang kepada peminta-minta di jalanan.
Sebelumnya, sebuah video yang viral di media sosial Instagram menunjukkan perlakuan tidak menyenangkan yang dialami seorang pengendara di sekitar Jembatan Kleringan, Kota Yogyakarta.
Dalam video tersebut, seorang pria yang dikenal sebagai "manusia silver" menggebrak mobil pengendara setelah permintaannya untuk diberi uang ditolak.
Menanggapi peristiwa ini, Kepala Seksi Pengendalian Operasional Satpol PP Kota Yogyakarta, Yudho Bangun Pamungkas, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan patroli rutin setelah menerima laporan dari masyarakat.
“Kami tindak lanjuti meluncur ke sana. Yang kami dapat di Jalan Mataram Timur, Inna Hotel. Sekitar jam 1 atau setengah 2-an. Kemarin ada dua orang, satu dari Boyolali dan satu dari Yogyakarta,” ujar Yudho pada Senin (30/9/2024).
Baca juga: Kangen Istri yang Tertangkap Satpol PP, Manusia Silver di Yogyakarta Ikut Menyerahkan Diri
Ketika ditanya mengenai kerusakan pada mobil pengendara, Yudho menjelaskan bahwa pihaknya belum mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut dengan kedua pelaku.
“Kalau itu belum kami konfirmasi benar tidaknya,” kata dia.
Yudho juga menuturkan bahwa lokasi kejadian berbeda.
“Posisi kalau itu di jembatan (pelaku pemukulan), kalau ini di Jalan Mataram. Kami sering dapati di situ banyak orangnya. Yang kemarin termasuk atau tidak, belum terkonfirmasi,” tambahnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang