YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, mengumumkan bahwa hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan di Trimulyo I, Kepek, Wonosari, telah keluar.
Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa makanan terkontaminasi bakteri.
"Iya sudah keluar. Untuk lalapan dan risoles terdapat kapang/khamir, sedangkan pada kemasan ayam goreng juga ditemukan kapang/khamir serta E. coli patogen," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono, saat dihubungi melalui telepon, pada Senin (1/10/2024).
Baca juga: Belasan Warga Gunungkidul Diduga Keracunan Makanan, 1 Anak Tewas
Ismono menjelaskan bahwa E. coli patogen diduga berasal dari pengelolaan makanan yang tidak tepat, yang bisa terjadi pada proses pemilihan, pencucian, atau penyimpanan makanan.
"Kapang/khamir itu jamur. Mungkin saat dimasak, makanan belum begitu dingin dan kemudian ditutup. Dalam jangka waktu tertentu, hal ini bisa memicu tumbuhnya jamur. Faktor lain adalah pemilihan bahan makanan yang sudah kurang baik," tambah dia.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Ismono menyatakan, bahwa pihaknya melalui Puskesmas 2 Wonosari telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan memantau perkembangan kesehatan warga.
Ia juga menyebutkan bahwa seluruh warga yang mengalami keracunan sudah membaik.
Baca juga: Pencabulan Anak di Gunungkidul, Siswa SD Diajak Pemuda ke Rumah Kosong Sesampainya di Sekolah
"Teman-teman Puskesmas 2 Wonosari sudah bergerak mengedukasi lingkungan sekitar untuk lebih menjaga sanitasi dan sebagainya," kata Ismono.
Sebelumnya, puluhan orang di Trimulyo I, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap nasi boks saat kegiatan keagamaan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang