Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kunjungi Ponpes Ora Aji Sleman, Bertemu 50 Kiai Muda

Kompas.com, 19 September 2024, 12:48 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berkunjung ke Pondok Pesantren Ora Aji asuhan Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal Gus Miftah di Kalasan, Kabupaten Sleman. Di Ponpes Ora Aji, Presiden Joko Widodo bertemu dengan 50 kiai muda se-Jawa.

Sekitar pukul 9.17 WIB, Presiden Joko Widodo tiba di Pondok Pesantren Ora Aji di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman.

Di sepanjang jalan menuju pondok pesantren, tampak para santri dan warga berbaris menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo.

Tampak hadir mendampingi Presiden Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Baca juga: Kebocoran Data 6 Juta Wajib Pajak Termasuk Jokowi Diklaim Ulah Peretas Bjorka

Setibanya di lokasi, Presiden Joko Widodo langsung masuk ke salah satu bangunan di kompleks Pondok Pesentren Ora Aji.

Sekitar pukul 10.12 WIB tampak Presiden Joko Widodo berjalan keluar bersama Gus Miftah.

Sebelum meninggalkan Ponpes Ora Aji, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri menyapa para santri dan warga yang sudah berkerumun di pinggir jalan.

Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah mengatakan, pada Bulan Ramadhan lalu saat mengisi nasehat buka puasa bersama di Istana Negara, Presiden Joko Widodo menyampaikan ingin berkunjung ke Ponpes.

"Kemudian kita komunikasikan dengan Pak Mensesneg, kebetulan ini terkait dengan harlah, saya matur pak kalau rawuhnya pas harlah gimana (pak kalau datangnya sewaktu harlah gimana), dan alhamdulillah beliau pas ada agenda. Jadi gayung bersambut harlah beliau pas berkenan untuk hadir di Ora Aji," ujar Gus Miftah saat ditemui usai kunjungan Presiden Joko Widodo, Kamis (19/09/2024).

Gus Miftah menyampaikan di Ponpes Ora Aji, Presiden Joko Widodo bertemu dengan 50 kiai muda. Para kiai muda ini berasal dari Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Tadi kita multaqo bersama kiai muda sejawa pilihan 50 orang dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah," tuturnya.

Di pertemuan itu pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah diminta untuk memberikan sambutan.

Di dalam sambutannya, Gus Miftah menyampaikan kebijakan-kebijakan Presiden Joko Widodo terutama terkait dengan pondok pesantren. Kebijakan-kebijakan tersebut sangat dirasakan oleh insan pesantren.

Baca juga: Terbang ke Jateng, Jokowi Resmikan Jalan Tol dan Hadiri Kongres ISEI XXII

"Saya diminta untuk sambutan dan saya sampaikan bahwa sekian banyak prestasi-prestasi yang Pak Jokowi sampaikan terlepas tidak ada gading yang tidak retak, tapi bagi kami banyak kebijakan presiden yang terkait dengan pesantren itu sangat dirasakan dampaknya oleh insan pesantren," ucapnya.

Presiden Joko Widodo lanjut Gus Miftah juga sempat menjawab terkait kebijakan-kebijakan yang dapat dirasakan manfaatnya.

"Tapi ya kembali beliau menjawab dengan sangat santun sederhana, saya itu bukan siapa-siapa kata beliau. Banyak yang lebih pinter daripada saya, alhamdulillah kemudian beliau menyampaikan bisa memberikan sumbangsihnya untuk bangsa ini," tutur Gus Miftah mengulangi jawaban Presiden Joko Widodo.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau