YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo mengatakan, warga yang mengalami gejala keracunan mencapai 160 orang di Kalurahan Patalan, Jetis.
Adapun gejala yang dialami sakit perut hingga pusing.
"Saya sudah koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Bantul. Hasilnya, sampai dengan hari ini, warga yang bergejala mencapai 160 dan yang harus dirawat di rumah sakit ada 8 orang," kata Joko, kepada wartawan di Bantul Kamis (12/9/2024).
Dia mengatakan, pemkab akan fokus kepada penanganan warga yang mengalami gejala keracunan makanan.
Baca juga: Setelah Makan Siang yang Disediakan Sekolah, 64 Siswa SD di Bantul Diduga Keracunan
Bahkan, jika warga tidak memiliki BPJS, akan diupayakan menggunakan Jamkesda.
"Apapun ini harus segera kami selesaikan, kami bantu warga kami," kata Joko.
Joko mengatakan, pihak kepolisian dan juga Lurah Patalan sedang melakukan penelusuran. Untuk mengetahui penyebab pasti dugaan keracunan.
Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Rumah sakit Panembahan Senopati (RSPS) Bantul, dr Fauzan mengatakan, bahwa ada 5 orang warga yang dirawat di RSPS.
Sekarang kondisi warga yang diduga mengalami keracunan makanan sudah membaik.
"Diagnosa sementara gangguan pencernaan, itu secara umum, karena kalau secara khusus kami belum tahu penyebab pastinya," kata Fauzan.
Baca juga: Serikat Buruh Yogyakarta Tolak Rencana Pemotongan Gaji Pekerja untuk Dana Pensiun Tambahan
Sebelumnya, sebanyak 25 orang di Bantul, DI Yogyakarta, dilarikan ke puskesmas setelah mengalami gejala keracunan.
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan, peristiwa terjadi pada Selasa (10/9/2024) kemarin.
Dari penyelidikan polisi, ke-25 orang tersebut hadir dalam acara Kalurahan Budaya tahun 2024 di Gedung Graha Purba Buana Kompleks Kantor Kalurahan Patalan, Jetis pukul 11.40 WIB sampai dengan 12.30 WIB.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang