YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turun hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY masih mempertahankan status siaga bencana kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad mengatakan, sistem peringatan dini dari BPBD mengacu dari BMKG. BMKG sudah mengeluarkan prediksi bahwa musim hujan baru dimulai pada Oktober.
Baca juga: Diguyur Hujan sejak Kemarin, Sejumlah Ruas Jalan di Bandung Banjir
“Tetap status siaga kekeringan tetap kita pertahankan, evaluasi berdasarkan dari pemberitahuan dari BMKG,” kata Noviar saat dihubungi, Rabu (11/9/2024).
Noviar mengatakan, BMKG secara resmi menyampaikan bahwa hujan dimulai pada dasarian ketiga Bulan Oktober.
"Ada fenomena hujan tiga hari (terakhir), ini belum masuk musim hujan,” imbuhnya.
Dia mengatakan, walaupun tiga hari terakhir hujan turun di wilayah DIY BPBD di tiap kabupaten yang terdampak kekeringan masih terus melakukan droping air.
Hal itu dilakukan karena hujan yang turun masih belum bisa memenuhi kebutuhan air, terutama di Kabupaten Gunungkidul.
“Ada beberapa kecamatan di Gunungkidul yang mengalami kekeringan walaupun tiga hari ini hujan, belum bisa mengisi sumur-sumur mereka masih ada permintaan droping air dari masyarakat,” kata dia.
Disinggung soal rencana rekayasa cuaca, Noviar menyampaikan, BNPB masih mempertimbangkannya karena dalam melakukan rekayasa cuaca membutuhkan biaya yang besar.
“Titik hujan sudah mulai muncul di DIY apakah diperlukan atau tidak masih mempertimbangkan itu juga. Dari BNPB belum menyetujui rekayasa cuaca,” ucap Noviar.
Baca juga: 4 Bulan Warga Terdampak Kekeringan, Bupati Bandung: Permintaan Air Bersih Meningkat
DIberitakan sebelumnya, pada Minggu (8/9/2024) malam, hujan ringan mengguyur wilayah Gunungkidul, DI Yogyakarta, tetapi belum dapat memenuhi sumur-sumur kering warga.
Di sisi lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul Purwono mengatakan, bantuan 1.000 tangki air bersih dari pemerintah sudah habis pekan lalu.
Untuk mengatasi kekurangan air, anggaran belanja tidak terduga (BTT) akhirnya dikucurkan untuk bantuan air bersih.
"Minggu malam hujan belum memengaruhi ketersediaan air warga karena hujan ringan," kata Purwono saat dihubungi melalui telepon, Senin (9/9/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang