KULON PROGO, KOMPAS.com - Kebakaran melanda rumah sepasang lanjut usia di Padukuhan Graulan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (13/8/2024).
Rumah dinding gedhek milik Sarkam (81) tersebut hangus beserta isinya.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai sekitar Rp 10.000.000.
"Semua habis. Baju yang disampir di dinding habis, tidak banyak yang bersisa," kata Sarkam dalam tutur Jawa ketika ditemui seorang perangkat desa di lokasi rumah yang terbakar, Selasa (13/8/2024).
Baca juga: Korsleting Saat Ngecas HP, Rumah Warga Semarang Ludes Terbakar
Baca juga: Ditinggal Shalat di Masjid, Warung Milik Warga Cilacap Ludes Terbakar
Sarkam merupakan seorang mantan petani yang kini hidup dari membersihkan rumput pada sebuah makam dusun.
Ia tinggal bersama istrinya yang berprofesi sebagai juru pijat di rumah kayu berdinding anyaman bambu.
“Anak-anak Sarkam pergi merantau,” kata Supriyono, Jogoboyo Kelurahan Giripeni.
Baca juga: Satu Hektar Hutan Jati di Purworejo Ludes Dilalap Api, Apa yang Terjadi?
Seperti biasa, Sarkam memasak air di tungku kayu bakar. Ia sengaja memakai kayu yang besar agar panas air bisa bertahan lama.
Sarkam lantas pergi kerja membersihkan makam dan mencari kayu bakar sekitar pukul 09.30 WIB. Ia meninggalkan tungku dalam kondisi menyala.
Asap mengepul dari rumah Sarkam tidak lama kemudian. Warga melihat adanya api dari dalam rumah lalu melaporkannya ke pemadam kebakaran
Pemadam kebakaran pun tiba dan menjinakkan api dengan cepat.
Kendati demikian, api telanjur menghancurkan dapur rumah Sarkam. Lansia ini mengaku banyak barang hancur dalam rumah, seperti magic jar, dinding rumah dari kayu, atap genting rontok hingga radio sebagai hiburan pun rusak.
Baca juga: Siaga Darurat Kekeringan dan Janji Modifikasi Cuaca di Yoyakarta...
Usai mendapatkan laporan, polisi langsung menyambangi lokasi, meminta keterangan sejumlah saksi, dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti membenarkan, terbakaranya rumah Sarman tersebut diakibatkan dari api yang berasal dari tungku kayu bakar.
“Saat itu rumah sedang dalam keadaan kosong, tapi masih memasak air,” ujarnya melalui pesan singkat.
Menurutnya, korban menerima kebakaran tersebut sebagai musibah.
Baca juga: Terbakarnya Eks TPA Pesalakan di Pemalang dan Dampaknya bagi Warga Sekitar
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang