KLATEN, KOMPAS.com - Triyanta alias Gatrul (48), warga Desa Kajoran, Klaten Selatan, Klaten, Jawa Tengah nekat menembak seorang warga Klaten saat memilah rongsok pada Senin (12/8/2024).
Kejadian penembakan menggunakan senapan angin ini ternyata karena pelaku cemburu kekasihnya digoda korban.
Baca juga: Tembak Warga Klaten dengan Senapan Angin, Buruh Harian Lepas Ditangkap di Kulon Progo
Dalam pengakuannya kepada polisi, pelaku memang berencana menembak korban. Dia membeli senapan angin dari Facebook seharga Rp 300.000.
"Iya (senapan angin sudah dipersiapkan). Beli di Facebook harganya Rp 300.000," kata Triyanta dalam konferensi pers di Mapolres Klaten, Jawa Tengah, Selasa (13/8/2024).
Ia menambahkan, senapan angin tersebut biasa digunakan untuk berburu.
Setelah senapan angin itu tiba, dia langsung mendatangi korban. Senapan angin itu pun dibuangnya ke sungai setelah kejadian.
"Saya buang ke sungai (senapan angin)," ungkap buruh harian lepas.
Pelaku dan korban saling kenal. Adapun motif pelaku menembak korban karena permasalahan asmara.
"Ini motifnya karena balas dendam karena asmara," ungkap Kapolres Klaten, AKBP Warsono.
Baca juga: Dituntut 4 Tahun Penjara Usai Tembak WN Turki, Geng Asal Meksiko Lempar Senyum
Sebelumnya Warsono mengatakan, peristiwa penembakan itu terjadi di gudang rosok Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi, pada Kamis (1/8/2024) pukul 05.30 WIB.
Korban saat itu sedang memilah rosok. Tiba-tiba pelaku datang menghampiri korban dengan membawa sepeda motor.
Pelaku turun dari sepeda motor langsung menodongkan senapan angin ke arah korban. Korban sempat bertanya kepada pelaku yang menodongkan senapan angin ke arahnya.
Pelaku diam saja dan masih menodongkan senapan angin ke arah korban dari jarak sekitar tiga meter.
Buruh harian lepas ini kemudian menembakan senapan angin kepada korban dan mengenai bagian bawah ketiak kanan.
Setelah ditembak pelaku, korban mengambil botol air mineral kosong dari dalam karung untuk perlindungan dan berteriak "maling, maling, maling".
"Warga kemudian berbondong-bondong (ke lokasi). Namun mereka tidak berani mendekat karena pelaku tetap menodongkan senapan angin dan melarikan diri," kata Warsono dalam konferensi pers di Mapolres Klaten, Jawa Tengah, Selasa (13/8/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang