YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan, sudah ada 18 kelurahan yang mengajukan bantuan air bersih.
Sejauh ini, sudah lebih dari 2 juta air bersih yang disalurkan kepada warga.
"Sampai kemarin Senin (5/8/2024) sudah ada 17 kelurahan di 7 kapanewon yang mengajukan bantuan air," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono saat dihubungi melalui telepon, Selasa (6/8/2024).
Baca juga: Karanganyar Siaga Kekeringan, Daerah Mana Saja yang Terdampak?
Dikatakannya, sampai Senin, pihaknya sudah menyalurkan 2.964.000 liter air bersih.
Paling banyak disalurkan di Kelurahan Girisuko Panggang, dengan rincian 140 tangki, dan Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus dengan rincian 100 tangki.
Adapun rincian Kapanewon yang terdampak yaitu: Girisubo, yakni di Kalurahan Balong, Jepitu, Jerukwudel, dan Karangawen; Kapanewon Panggang, di Kalurahan Girisuko dan Giriharjo; untuk Kapanewon Rongkop, di Kalurahan Semugih. Lalu Kapanewon Saptosari, yakni di Kanigoro, Planjan, Monggol, dan Ngloro.
Kapanewon Tepus terdampak Giripanggung, Tepus, dan Purwodadi; Kapanewon Karangmojo di Kalurahan Ngwis. Sementara di Kapanewon Nglipar di Kalurahan Kedungkeris, dan Kedungpoh.
"Sudah hampir 3 juta liter air bersih yang kita salurkan kepada masyarakat menggunakan tangki," kata dia.
Baca juga: Tiga Kecamatan di Sukoharjo Mulai Kekurangan Air Bersih, Mana Saja?
Baca juga: Puncak Kemarau Diprediksi pada September 2024, Jumlah Daerah Kekeringan di Semarang Bakal Bertambah
Purwono mengatakan, perkiraan puncak musim kemarau Agustus atau September, dan Oktober memasuki masa pancaroba. Untuk tahun ini disiapkan 1.000 tangki untuk bantuan warga.
Sementara itu, Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Gunungkidul, Arif Prasetyo Nugroho mengatakan, anggaran BPBD diperkirakan akan habis akhir Agustus atau awal September. Kemungkinan akan mengajukan ke pemerintah melalui belanja tidak terduga (BTT).
BPBD juga bekerjasama dengan pihak lain, seperti balai prasarana permukiman wilayah DIY menginformasikan siap membantu jika diperlukan.
Baca juga: Diduga Akan Tawuran, Puluhan Anak dan Remaja Diamankan Bersama Celurit di Bantul Yogyakarta
Pihaknya juga tengah mendata anggaran yang ada di Kapanewon.
Sebab, beberapa kapanewon ada yang mulai melaporkan, kehabisan anggaran, dan meminta bantuan dari BPBD.
"Ada yang sudah habis malahan, seperti Semanu dan Ponjong, datanya masih bergerak. Ponjong minta di-dropping BPBD mulai hari ini, Ponjong bagian atas yakni Kelurahan Sawahan," kata dia.
Jika ditotal sampai saat ini sudah ada 18 Kelurahan di 8 Kapanewon yang mengajukan bantuan air bersih kepada BPBD.
Baca juga: Yogyakarta Jadi Provinsi dengan Prevalensi Skizofrenia Tertinggi, Apa Langkah Pemerintah DIY?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang