Editor
KOMPAS.com - AHD (16), remaja asal Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), ditemukan tewas di dalam rumah diduga dianiaya anggota perguruan silat, Selasa (30/7/2024).
Berdasarkan hasil otopsi, polisi menjelaskan, korban mengalami sejumlah luka lebam di tubuh luar dan luka di bagian organ dalam.
"Di beberapa bagian tubuh ditemukan memar termasuk sampai ke organ dalam," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, kepada Kompas.com.
"Kesimpulan otopsi bahwa korban meninggal karena mati lemas yang diakibatkan beberapa luka pada bagian tubuh korban," tambahnya.
Baca juga: Update Kasus Kematian Remaja di Boyolali: 4 Orang Jadi Tersangka, Berasal dari Perguruan Silat
Sementara itu, polisi telah menetapkan empat anggota perguruan silat jadi tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian AHD.
Hal itu dilakukan usai polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendapati bukti-bukti serta keterangan para saksi.
Baca juga: Remaja di Boyolali Tewas Tak Wajar di Rumah Neneknya, Diduga Korban Pengeroyokan
"Jadi penganiayaan itu terjadi beberapa kali. Kalau ada informasi diculik, itu memang tanggal 16 dijemput. Dalam proses penjemputan sudah ada kekerasan di beberapa tempat yang kemudian berlanjut di hari Jumat tanggal 26 Juli," kata Joko di Boyolali, Rabu malam.
Joko menegaskan, para pelaku diketahui adalah anggota salah satu perguruan silat. Keempat tersangka tengah jalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap motif para pelaku.
"Motif masih kita dalami. Nanti kita sampaikan setelah selesai dalam pemeriksaan," katanya, Rabu (31/7/2024) malam.
"Sementara (empat pelaku) bagian dari warga perguruan silat," tambahnya.
Baca juga: Cerita Pilu di Balik Tulisan Dinding Rumah Ibu dan Anak yang Ditemukan Tinggal Kerangka
(Penulis: Labib Zamani | Editor: Sari Hardiyanto)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang