Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penyebab Kebakaran Rumah di Gunungkidul Minta Maaf, Sempat Sembunyi di Bawah Kasur

Kompas.com, 31 Juli 2024, 15:06 WIB
Markus Yuwono,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - S, penyebab kebakaran rumah milik orangtuanya di Padukuhan Mertelu Wetan, Kelurahan Mertelu, Gedangsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (30/7/2024) malam meminta maaf di Polsek Gedangsari. 

"Memohon maaf atas kejadian kemarin sore yang sebesar-besarnya atas kekilafan dan kesalahan saya telah membuat kekacauan dan kerusakan yang sangat parah hingga menyusahkan warga sekitar dan juga bapak polisi," kata S saat di Polsek Gedangsari, Rabu (31/7/2024). 

Dia mengaku menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatannya. 

"Saya sudah menyesali perbuatan saya sebesar-besarnya, dan saya tidak mengulangi perbuatan seperti ini lagi," kata dia.

Baca juga: Kasus Pembakaran Rumah di Gunungkidul Berakhir Damai, Pelaku Akan Merantau Cari Pekerjaan

Baca juga: Alasan Anak Bakar Rumah di Gunungkidul Terungkap, Marah Tidak Diberikan Uang Rp 2 Juta

Latar belakang soal utang dan judi online

Dalam kesempatan yang sama, Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto mengatakan, orangtua berjanji akan membayar utang anaknya. Namun, S juga berjanji akan mengganti uang orangtuanya dengan bekerja keras. 

"Akan bekerja sebaik-baiknya, akan mengganti uang untuk membayar utangnya," kata dia.

Diketahui, kebakaran rumah milik Gino di Padukuhan Mertelu Wetan Gunungkidul dilatarbelakangi soal utang anak pemilik rumah S kepada tetangganya sebesar Rp 2 juta.

Utang tersebut menurut Kapolsek berkaitan dengan kebiasaan yang bersangkutan bermain judi online.

Baca juga: Ditinggal Kondangan, Rumah di Cilacap Ludes Terbakar

Kebakaran berawal dari pelaku S yang membuat mi instan.

Usai membuat mi, tungku pembakaran ditendang dan pelaku langsung ngeloyor pergi. Api pun semakin membesar hingga akhirnya membakar rumah.

Sementara itu, orangtua S sebelum rumahnya terbakar memilih menghindari konflik dengan anaknya dengan pergi ke rumah tetangga.

"Tungku api ditendang, bara apinya terlempar, akhirnya terjadi kebakaran," kata dia.

Baca juga: Ditinggal Njagong, Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Api terus membesar

Api kemudian membakar pelepah kelapa dan jerami. Lalu merembet ke dinding dapur termasuk kandang ternak. Tetangga pun berdatangan dan membantu memadamkan.

"Saat kebakaran terjadi S sembunyi di bawah kasur. Dia (S) mengaku tidak sengaja membakar rumah," kata dia. 

Suryanto mengatakan, api baru berhasil dijinakkan sekitar lebih dari 1 jam. S pun kemudian diamankan pihak kepolisian.

Keduanya (orangtua dan anak) akhirnya sepakat damai dan memaafakan. 

"Sudah kami amankan, tapi orangtuanya memaafkan sehingga hanya kami beri pembinaan," jelas kapolsek.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menjauhi segala macam perjudian, apalagi judi online. 

Baca juga: Keluar dari Bengkel, Bus Pariwisata Terbakar di Jalan Lingkar Salatiga

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau