YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengaku pasrah menunggu kepastian partai politik yang mengusung dirinya pada pilkada mendatang. Hal ini lantaran dirinya bukanlah kader partai.
"Saya belum masuk di partai sebagai kader. Jadi kalau partai mau mengusung saya, saya jalan. Kalau tidak, ya saya tidak jalan," kata Sunaryanta saat ditemui wartawan di Padukuhan Duwet, Kalurahan Duwet, Wonosari, Selasa (23/7/2024)
Baca juga: PDI-P dan Demokrat Sepakat Berkoalisi di Pilkada Gunungkidul
Dia mengatakan, dirinya belum berminat menjadi kader partai. Sebab, dia ingin leluasa membangun komunikasi dengan semuanya.
"Untuk sementara saya seperti ini dulu agar bisa berkomunikasi dengan semuanya," kata Sunaryanta.
Dua partai pengusung Sunaryanta dalam Pilkada 2019, yaitu Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), didekati oleh PDI-P belum lama ini.
Partai Golkar bertemu PDI-P pada Jumat (12/7/2024) untuk menjajaki koalisi. Sementara PKB bertemu PDI Perjuangan pada Senin (22/7/2024).
"Mbak Endah Subekti Kuntariningsih, Sunaryanta, maupun Sutrisna Wibawa masih penjajakan," kata Ketua DPC PKB Gunungkidul, Sutiyo.
Dikatakannya, PKB masih solid berkoaliasi dengan Partai Golkar. Sementara dengan PDI-P masih akan kembali bertemu.
"Ini baru bertemu secara resmi sore ini (Senin), tetapi jauh sebelumnya dengan mbak Endah (Ketua DPC PDI Perjuangan) sering beradu gagasan, dan hari ini diformalkan secara resmi.
Sutiyo berharap, ada kemungkinan PKB dan PDI Perjuangan berkoalisi dalam Pilkada 2024.
Ketua DPC PDI-P Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, pihaknya mencoba membangun kerja sama politik dengan PKB untuk Pilkada 2024. DPC PDI-P dan PKB punya kesamaan visi-misi.
"Kami punya sisi sejarah yang sama. Pada 1999, Fraksi PDI-P dan PKB berkoalisi untuk memenangkan Pak Yoetikno dan Subechi," kata Endah.
Pihaknya akan mengikuti syarat PKB agar kerja sama politik atau koalisi dapat terjalin resmi.
"Kalau DPC PKB membawa wakilnya, maka kami tidak perlu mendaftar. Kami mengikuti arahan Ketua DPC PKB dan jajarannya," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang