Untuk latihan teknik pukul 08.00 – 11.00. Sementara latihan fisik 15.00-17.00. Hari-hari menjelang terjun ke Paralimpik, tensi latihan menurun.
Baca juga: Lepas 123 Atlet ke Popda Jateng 2024, Bupati Arief: Semoga Bisa Masuk 3 Besar
“Tapi saya tetap latihan seperti biasa. Dibolehkan sama pelatih, karena saya merasa merasa kurang saja,” katanya
Sepanjang pemusatan dirinya sambil mempertahankan ranking dunia dengan terus ikut pertandingan di berbagai negara sepanjang pemusatan latihan.
Sepanjang 2023 saja, ia ikut turnamen ke berbagai negara di dunia, seperti Spanyol, Australia, Thailand, China, Jepang, Inggris, Canada, Dubai, Bahrain dan Skotlandia.
Semua pertandingan yang diikuti demi menjaga poin agar dirinya berada di posisi teratas peringkat dunia di nomornya. Peringkat menentukan seeded sebagai langkah mengatur strategi untuk mencapai final lebih terbuka.
Qonitah anak dari seorang penderes nira dan perajin gula kelapa di Soropati, Hargotirto. Qonitah mulai serius batminton mulai 2015. Pada tahun itu pula, ia sudah terjun ke berbagai kejuaraan yang diikuti atlet paralimpian.
Gadis berusia 22 tahun ini pernah mempersembahkan emas bagi DIY di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Papua. Setelah itu, ia dipanggil masuk Pelatnas ASEAN Para Games XI pada Maret 2022.
Qonitah menceritakan, bagaimana event internasional sempat menekan mentalnya. Keinginan besar untuk pulang bawa kebanggaan membuat dia berhasil berjuang hingga sekarang. Suntikan moral demi bisa kuat mental di helat internasional.
Ia mengingat perjalanan mewujudkan keberhasilan. Qonitah sebenarnya menyukai olahraga dan sudah jatuh hati pada voli bahkan sejak sekolah dasar. Sementara bulu tangkis hanya sesekali dicobanya.
Baca juga: Atlet Binaraga Banyumas Hengkang akibat Bonus Tak Cair, Ini Kata KONI
Fisiknya yang baik, dilirik untuk turun ke bulu tangkis. Setelah itu, ia latihan di Bantul, berangkat sendiri naik motor tanpa bantuan orang lain.
Dia berangkat dari rumahnya yang ada di bukit Menoreh. Ia latihan enam hari dalam sepekan.
Di sela kesibukan berlatih, Qonitah sejatinya ingin sambil membantu kedua orangtuanya bekerja, termasuk di dapur gula merah.
“Tapi tidak boleh, katanya terlalu panas di dalam sana," kata Qonitah.
Semua usaha akhirnya membuahkan hasil. Banyak bonus sudah diterima dari berbagai pertandingan. Ia pakai uang bonus olahraga untuk membangun toko alat tulis, alat olahraga, alat pancing dan usaha sewa dekorasi.
Baca juga: Ketum KOI: Ada 2 Atlet Kalbar Berpeluang Ikut Olimpiade Paris 2024
Bahkan, ia turut membangun rumah di lahan orangtuanya. Bonus yang diterimanya bisa membuatnya mandiri.
Ketua NPC Kulon Progo, Widi Nuryanto mengungkapkan, Qonitah menginspirasi para atlet disabilitas. Terlebih, mereka tengah menyiapkan diri untuk terjun di Peparnas atau setingkat PON.
Sebanyak 12 atlet NPC Kulon Progo ikut dalam tujuh cabang.
“Qonitah menginspirasi para atlet untuk terus berjuang demi prestasi,” kata Widi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang