Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Identitas Dua Jemaah Haji Asal Yogyakarta yang Meninggal di Tanah Suci

Kompas.com - 01/07/2024, 08:11 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua jemaah haji asal Kota Yogyakarta meninggal dunia di Tanah Suci.

Kedua jemaah tersebut adalah Basuki DM Darmowiyarjo (74), warga Jalan Sidikan Nomor 66 Umbulharjo dan Tri Gunarsih (63), warga Sambirejo, Prenggan, Kotagede. 

Kepala Seksi Pelaksanaan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Kantor Wilayah (Kanwil) Kota Yogyakarta, Muhammad Tahrir mengatakan, kedua jemaah haji tersebut sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Mina Al-Wadi.

Keduanya diketahui tergabung dalam kloter 47 SOC.

"Jemaah haji yang meninggal tidak dipulangkan ke Indonesia namun dimakamkan di Mekkah. Sebelum dimakamkan mereka disalatkan terlebih dahulu di Masjidil Haram," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/6/2024).

Baca juga: Penyebab 36 Jemaah Haji Asal Jateng DIY Meninggal di Tanah Suci

Tahrir menjelaskan, keduanya sudah dimakamkan di Arab Saudi sesuai hukum setempat.

"Dua jemaah ini merupakan lansia yang memiliki penyakit bawaan," jelasnya.

Tahrir menambahkan, dua jemaah tersebut meninggal sekitar seminggu yang lalu setelah melakukan prosesi ibadah di Armuzna. 

"Meninggalnya setelah selesai pelaksanaan ibadah. Jadi mereka sudah haji," katanya.

Baca juga: 3 Poin Imbauan Pencegahan Judi Online di Kementerian Agama, Apa Saja?


Baca juga: Update Haji Purworejo 2024: 2 Meninggal di Tanah Suci, Seorang Lainnya Dirawat di Arab Saudi

Jadwal kedatangan jemaah haji asal Yogyakarta

Cuaca menjadi salah satu penyebab kedua jemaah asal Kota Gudeg itu meninggal dunia. Panas ekstrem membuat dehidrasi sehingga menurunkan daya tahan tubuh.

"Apalagi kedua jemaah ini sudah memiliki penyakit bawaan," imbuhnya.

Ia mengungkapkan, untuk menjaga kondisi fisik para jemaah, para dokter pendamping terus melakukan pemeriksaan kesehatan secara intensif. Ini dilakulan untuk mengantisipasi potensi meninggalnya jemaah lain.

“Tiap kloter ada dokter pedampingnya, mereka rutin melakukan pemeriksaan kesehatan misalnya cek tensi, agar jika terjadi sesuatu dengan para jemaah dapat diantisipasi sejak dini," ungkapnya.

Baca juga: Gelang Haji Indonesia dari Kemenag, Apa Fungsi dan Fitur di Dalamnya?

Dengan meninggalnya dua orang jemaah tersebut, kloter 47 SOC kini berjumlah 348 jamaah. Kloter ini akan tiba di Bandara Adisumarmo pada Sabtu (6/7/2024) pukul 05.45 WIB.

"Usai terbang dari Arab Saudi, mereka akan transit di Asrama Donohudan kemudian diantar menuju ke Balai Kota Yogyakarta dan dijemput oleh keluarganya," tandasnya.

Sementara dua kloter yang lain yakni kloter 46 SOC dengan tiga jemaah akan tiba di Bandara Adisumarmo pada hari yang sama pukul 00.45 WIB.

Baca juga: Mengenal Gelang Haji yang Dipakai Jemaah Haji Indonesia

 

Sedangkan kloter 52 SOC dengan enam jemaah akan tiba di Bandara Adisumarmo pada Minggu (7/7/2024) pukul 14.45 WIB.

Pihaknya pun mengimbau kepada para jamaah haji untuk tetap menjaga fisiknya masing-masing, meski rangkaian prosesi ibadah haji 2024 telah usai.

"Kami berharap, para jemaah haji yang telah selesai melaksanakan ibadah haji tetap menjaga fisik atau kondisi tubuh dengan baik. Agar, saat pulang ke tanah air tetap sehat wal afiat dan selamat," pungkasnya.

Baca juga: 352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fakta Mobil Terbakar di SPBU Pati, 1 Orang Tewas dan Diduga Korsleting

Fakta Mobil Terbakar di SPBU Pati, 1 Orang Tewas dan Diduga Korsleting

Yogyakarta
Kompos Bercampur Sampah Resahkan Petani Pesisir Bantul Yogyakarta

Kompos Bercampur Sampah Resahkan Petani Pesisir Bantul Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024 dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024 dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Juli 2024 dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Juli 2024 dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Tempat Pembuangan Sampah Liar Masih Menjamur di Kota Yogyakarta

Tempat Pembuangan Sampah Liar Masih Menjamur di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Polisi Serahkan Kasus Meninggalnya Pebulu Tangkis Zhang Zhi Jie ke PBSI

Polisi Serahkan Kasus Meninggalnya Pebulu Tangkis Zhang Zhi Jie ke PBSI

Yogyakarta
Cari Pakan Ternak, Wanita di Gunungkidul Tewas Tersengat Listrik

Cari Pakan Ternak, Wanita di Gunungkidul Tewas Tersengat Listrik

Yogyakarta
 Tunggu Keluarga, Jenazah Pebulutangkis Asal China Zhang Zhi Jie Masih di RS Sardjito

Tunggu Keluarga, Jenazah Pebulutangkis Asal China Zhang Zhi Jie Masih di RS Sardjito

Yogyakarta
Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan

Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan

Yogyakarta
Soal Izin Tambang Ormas, Haedar Nashir Sebut Muhammadiyah Masih Lakukan Kajian

Soal Izin Tambang Ormas, Haedar Nashir Sebut Muhammadiyah Masih Lakukan Kajian

Yogyakarta
Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Kekeringan, 8 Kalurahan Minta Bantuan Air

Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Kekeringan, 8 Kalurahan Minta Bantuan Air

Yogyakarta
Sopir Ngantuk, Truk Tangki Tabrak Dua Rumah dan Pohon di Bantul

Sopir Ngantuk, Truk Tangki Tabrak Dua Rumah dan Pohon di Bantul

Yogyakarta
Viral, Video 'Pocong' Melintas di Gunungkidul, Pelaku Ditangkap dan Dibina

Viral, Video "Pocong" Melintas di Gunungkidul, Pelaku Ditangkap dan Dibina

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com