Salin Artikel

Penyebab dan Identitas Dua Jemaah Haji Asal Yogyakarta yang Meninggal di Tanah Suci

Kedua jemaah tersebut adalah Basuki DM Darmowiyarjo (74), warga Jalan Sidikan Nomor 66 Umbulharjo dan Tri Gunarsih (63), warga Sambirejo, Prenggan, Kotagede. 

Kepala Seksi Pelaksanaan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Kantor Wilayah (Kanwil) Kota Yogyakarta, Muhammad Tahrir mengatakan, kedua jemaah haji tersebut sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Mina Al-Wadi.

Keduanya diketahui tergabung dalam kloter 47 SOC.

"Jemaah haji yang meninggal tidak dipulangkan ke Indonesia namun dimakamkan di Mekkah. Sebelum dimakamkan mereka disalatkan terlebih dahulu di Masjidil Haram," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/6/2024).

Tahrir menjelaskan, keduanya sudah dimakamkan di Arab Saudi sesuai hukum setempat.

"Dua jemaah ini merupakan lansia yang memiliki penyakit bawaan," jelasnya.

Tahrir menambahkan, dua jemaah tersebut meninggal sekitar seminggu yang lalu setelah melakukan prosesi ibadah di Armuzna. 

"Meninggalnya setelah selesai pelaksanaan ibadah. Jadi mereka sudah haji," katanya.

Jadwal kedatangan jemaah haji asal Yogyakarta

Cuaca menjadi salah satu penyebab kedua jemaah asal Kota Gudeg itu meninggal dunia. Panas ekstrem membuat dehidrasi sehingga menurunkan daya tahan tubuh.

"Apalagi kedua jemaah ini sudah memiliki penyakit bawaan," imbuhnya.

Ia mengungkapkan, untuk menjaga kondisi fisik para jemaah, para dokter pendamping terus melakukan pemeriksaan kesehatan secara intensif. Ini dilakulan untuk mengantisipasi potensi meninggalnya jemaah lain.

“Tiap kloter ada dokter pedampingnya, mereka rutin melakukan pemeriksaan kesehatan misalnya cek tensi, agar jika terjadi sesuatu dengan para jemaah dapat diantisipasi sejak dini," ungkapnya.

Dengan meninggalnya dua orang jemaah tersebut, kloter 47 SOC kini berjumlah 348 jamaah. Kloter ini akan tiba di Bandara Adisumarmo pada Sabtu (6/7/2024) pukul 05.45 WIB.

"Usai terbang dari Arab Saudi, mereka akan transit di Asrama Donohudan kemudian diantar menuju ke Balai Kota Yogyakarta dan dijemput oleh keluarganya," tandasnya.

Sementara dua kloter yang lain yakni kloter 46 SOC dengan tiga jemaah akan tiba di Bandara Adisumarmo pada hari yang sama pukul 00.45 WIB.

Sedangkan kloter 52 SOC dengan enam jemaah akan tiba di Bandara Adisumarmo pada Minggu (7/7/2024) pukul 14.45 WIB.

Pihaknya pun mengimbau kepada para jamaah haji untuk tetap menjaga fisiknya masing-masing, meski rangkaian prosesi ibadah haji 2024 telah usai.

"Kami berharap, para jemaah haji yang telah selesai melaksanakan ibadah haji tetap menjaga fisik atau kondisi tubuh dengan baik. Agar, saat pulang ke tanah air tetap sehat wal afiat dan selamat," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/07/01/081100578/penyebab-dan-identitas-dua-jemaah-haji-asal-yogyakarta-yang-meninggal-di

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com