YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Pelestarian dan Kebudayaan (BPK) Wilayah X memastikan arca yang ditemukan di Dusun Sayidan, Kalurahan Sumberadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman merupakan arca Ganesha.
Proses pembangunan rumah di lokasi penemuan arca untuk sementara dihentikan.
Baca juga: Tukang Bangunan Temukan Arca Ganesha Saat Mengali Tanah untuk Fondasi Rumah di Sleman
Dari pengamatan Kompas.com, petugas dari Balai Pelestarian dan Kebudayaan Wilayah X datang ke lokasi penemuan arca di Dusun Sayidan, Kalurahan Sumberadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman pada Jumat (28/06/2024).
Usai melihat dan meminta penjelasan di lokasi, petugas kemudian menuju rumah warga tempat arca di simpan sementara.
Di lokasi tersebut, petugas lantas melakukan pengamatan dan mengukur arca. Petugas juga bertemu dan berkoordinasi dengan pemilik tanah.
Pamong Budaya Ahli Muda Balai Pelestarian dan Kebudayaan (BPK) Wilayah X Wardiyah memastikan, arca yang ditemukan merupakan arca Ganesha.
"Yang pasti ini teridentifikasi sebagai arca ganesha. Kalau ganesha itu kan salah satu dewa dalam Agama Hindu," ujar Pamong Budaya Ahli Muda Balai Pelestarian dan Kebudayaan (BPK) Wilayah X Wardiyah saat ditemui di lokasi, Jumat (28/06/2024).
Wardiyah menyampaikan, awalnya mendapatkan informasi penemuan arca dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman.
Kemudian ditindaklanjuti dengan lebih dulu mengamankan temuan arca tersebut. Arca tersbut dibawa ke rumah warga agar lebih aman.
"Langsung kami tindaklanjuti, karena posisi juga sudah sore kami langsung mendatangkan Polisi Khusus kami. Kita minta diamankan karena posisi kemarin hanya tergeletak di pinggir jalan," tuturnya.
Arca Ganesha yang ditemukan tersebut lantas diamankan oleh Budaya Ahli Muda Balai Pelestarian dan Kebudayaan (BPK) Wilayah X. Arca dibawa ke lokasi penampungan benda cagar budaya terdekat.
"Yang pasti kami akan mengamankan dulu, ini kita amankan. Nah saat ini kami izin untuk diamankan lagi di salah satu terdekat," ungkapnya.
Terkait arca Ganesha tersebut berasal dari abad berapa, Wardiyah belum dapat memastikan.
"Kalau abad berapa kita belum bisa ya, tapi berkembangnya Hindu klasik di Jawa Tengah dan DIY itu kan sekitar paling raya itu abad 8-10 Masehi. Tapi setelah itu atau sebelum itu kan juga bisa," tuturnya.
Wardiyah mengungkapkan sudah berkomunikasi dengan pemilik tanah dan meminta izin proses pembangunan rumah untuk sementara dihentikan dahulu.
"Kami minta hentikan sementara, ngobrol sama pemilik lahan, minta izin. Kalau nanti ternyata tidak perlu ditindaklanjuti ya langsung kerja enggak masalah," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Arca Ganesha ditemukan tukang bangunan di Dusun Sayidan, Kalurahan Sumberadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman pada Rabu (26/06/2024). Arca Ganesha ini ditemukan saat menggali tanah untuk pondasi rumah.
Salah satu tukang bangunan yang menemukan, Nur Sardjiman (65) mengatakan, arca itu ditemukan pada Rabu siang.
"Penemuanya hari Rabu jam 11 siang," ujar Nur Sardjiman saat ditemui di lokasi, Jumat (28/06/2024).
Baca juga: Kemendikbud Targetkan 3 Arca dari Amerika Dipulangkan Juni 2024
Nur Sardjiman menceritakan, awalnya dia bersama beberapa rekan tukang bangunan mengali tanah untuk pondasi rumah. Saat menggali tanah dengan kedalaman sekitar satu meter, dirinya melihat seperti batu.
"Posisinya itu tengkurep, sedang menggali di situ saya congkel saya kira batu. Saya congkel, saya kira batu biasa ternyata tangannya putus," ucapnya.
Setelah mengetahui ada bentuk tangan, Nur Sardjiman kemudian dengan hati-hati mengali tanah di sekitarnya. Sebab dirinya penasaran dengan benda tersebut.
Setelah digali ternyata patung dengan kepala gajah.
"Ya saya lanjutin pengen tahu mukanya kayak apa? ternyata saya balik, kepala gajah," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.