KOMPAS.com - Candi Prambanan merupakan Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO yang terletak di di Kranggan, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Candi Prambanan juga menjadi kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.
Baca juga: Siapa yang Sebenarnya Telah Membangun Candi Prambanan?
Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu.
Perkiraan waktu pembangunan Candi Prambanan bersumber dari Prasasti Siwagrha yang ditemukan di sekitar candi dengan angka tahun 778 Saka (856 M) yang ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
Berdasarkan Prasasti Siwagrha juga diketahui bahwa Nama asli kompleks candi Hindu ini adalah nama dari Bahasa Sansekerta, Siwagrha (Rumah Siwa) atau Siwalaya (Alam Siwa).
Baca juga: 12 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Salah Satunya Candi Prambanan
Reruntuhan kompleks Candi Prambanan kemudian ditemukan dalam h oleh pegawai kongsi dagang Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) berkebangsaan Belanda bernama C.A. Lons pada 1733.
Seperti diketahui, Candi Prambanan dipersembahkan untuk Trimurti atau tiga dewa utama Hindu, yaitu Dewa Brahma sebagai dewa pencipta, Dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan Dewa Siwa sebagai dewa pemusnah.
Sehingga Dewa Siwa yang menempati ruang utama di candi Siwa adalah dewa yang paling dimuliakan dalam kompleks candi ini.
Baca juga: Relief Candi Prambanan: Cerita, Letak, dan Corak
Bentuk Candi Prambanan juga bukan berupa satu bangunan utama, namun merupakan sebuah kompleks percandian yang terdiri dari beberapa bangunan.
Namun bentuk kompleks Candi Prambanan yang dilihat saat ini bukan merupakan bentuk utuhnya yang dibangun pada zaman dahulu.
Dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber, berikut adalah bagian-bagian Candi Prambanan dan penjelasannya.
Sebagai kompleks percandian, bentuk asli kompleks Candi Prambanan berada dalam area berbentuk persegi panjang, yang terdiri dari Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah), dan Njeron (pelataran dalam).
Jaba (pelataran luar) merupakan halaman kosong dengan tembok batu yang hingga kini belum diketahui fungsinya.
Tengahan (pelataran tengah) terdiri atas empat teras berundak yang makin ke dalam makin tinggi dengan jajaran candi kecil.
Njeron (pelataran dalam) dikenal sebagai tempat paling suci yang dikelilingi turap dan pagar batu sera bangunan candi-candi utama.