Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peduli Lingkungan, Pemuda Bantul Ubah Sampah Menjadi Maggot dan Produk Bernilai

Kompas.com - 27/06/2024, 20:51 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

"Karangtaruna membentuk komunitas untuk mengkoordinir kelompok-kelompok di Pedukuhan bernama Gambira Mukti bulan Oktober 2023," kata dia.

Arti Gambira Mukti, kata Riko, bersungguh-sungguh. Dalam artian ingin mengedepankan hidup yang mulia.

"Dalam hal ini mengelola lingkungan di tempat tinggal kami," ungkap pemuda berkacamata ini.

Anggota karangtaruna sekitar 150 orang. Namun yang aktif di Gambira Mukti hanya 10 orang.

"Kita mencari orang yang konsisten. Kebanyakan usia di bawah 25 tahun," kata dia.

"Gambira Mukti mengelola sampah organik dan anorganik, tapi tahun 2024 fokus di organik dengan cara mengurai sampah organik menjadi maggot," ucap Riko.

Baca juga: 923 Ton Sampah Menumpuk di Sleman, Pemda DIY Turun Tangan

Pemuda lulusan Fakultas Dakwah ini menceritakan, awalnya di wilayah Padukuhan Priyan terdapat bank sampah, tetapi berhenti. Dirinya bersama komunitas mencoba mempelajari penyebab mandeknya bank sampah.

"Setelah dilakukan riset ternyata di bank sampah ketika warga mau setor sampah, pengurusnya nggak ada," kata dia.

Riko mengatakan, komunitas Gambira mukti lalu mengambil sampah dari rumah warga. Namun sebelumnya warga sudah diedukasi mengenai pemilahan sampah.

Warga diberikan empat karung untuk mengurai sampah mulai sampah plastik, besi, botol, hingga sampah kertas.

Lalu komunitas ini mengembangkan maggot, juga menampung sampah organik. Mereka membagikan ember, yang diambil seminggu sekali.

Saat ini, dari 500-an kepala keluarga yang ada di Padukuhan Priyan, sudah ada 125 Kepala Keluarga yang mengikuti program ini dari yang awalnya hanya 80-an KK.

Riko berkata, bertambahnya jumlah KK yang mengikuti program ini karena pengambilan sampah di lingkungan tempat tinggalnya sering macet akibat penutupan TPA Piyungan.

Cara unik yang dilakukan untuk meyakinkan masyarakat agar bisa mengelola sampah mandiri dengan memberikan kemudahan dan juga meyakinkan sedekah tidak hanya uang tetapi juga bisa sampah.

"Tapi kami sosialisasikan kalau ini sedekah, karena sedekah itu bukan hanya uang tapi bisa dalam bentuk sampah. Selain itu mereka tidak perlu bayar iuran sampah yang Rp 35-50 ribu perbulan," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Mengantuk, Avanza Tabrak Pohon di Bantul, 2 Orang Luka-luka

Sopir Mengantuk, Avanza Tabrak Pohon di Bantul, 2 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 2 Juli 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 2 Juli 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 2 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 2 Juli 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Libur Sekolah, Pantai Parangtritis Bantul Jadi Salah Satu Favorit Kunjungan di Yogyakarta

Libur Sekolah, Pantai Parangtritis Bantul Jadi Salah Satu Favorit Kunjungan di Yogyakarta

Yogyakarta
Rawan Kecelakaan, Jalan Imogiri-Dodokan Bantul Akan Dipasangi Ban Bekas, Apa Fungsinya?

Rawan Kecelakaan, Jalan Imogiri-Dodokan Bantul Akan Dipasangi Ban Bekas, Apa Fungsinya?

Yogyakarta
Penyebab 3 SMA di DIY Kekurangan Murid

Penyebab 3 SMA di DIY Kekurangan Murid

Yogyakarta
Kebakaran Hotel Yellow Star di Gejayan, Api Diduga dari Ruang Mesin dan 2 Orang Terjebak

Kebakaran Hotel Yellow Star di Gejayan, Api Diduga dari Ruang Mesin dan 2 Orang Terjebak

Yogyakarta
Pengamat Sebut Kaesang 'Ikan Hiu di Kolam Tongkol' Bila Maju Pilkada Jateng

Pengamat Sebut Kaesang "Ikan Hiu di Kolam Tongkol" Bila Maju Pilkada Jateng

Yogyakarta
Harga Ikan Rp 4.000 per Kg Akibat Kekurangan Es Balok, Pemkab Gunungkidul Janji Tambah Pabrik Es

Harga Ikan Rp 4.000 per Kg Akibat Kekurangan Es Balok, Pemkab Gunungkidul Janji Tambah Pabrik Es

Yogyakarta
Mobil Terguling Usai Hantam Tembok di Magelang, 4 Penumpang Selamat

Mobil Terguling Usai Hantam Tembok di Magelang, 4 Penumpang Selamat

Yogyakarta
Hotel di Jalan Gejayan Terbakar, Dua Perempuan Sempat Terjebak di Balkon

Hotel di Jalan Gejayan Terbakar, Dua Perempuan Sempat Terjebak di Balkon

Yogyakarta
Hotel di Jalan Gejayan Sleman Kebakaran, Enam Damkar diterjunkan.

Hotel di Jalan Gejayan Sleman Kebakaran, Enam Damkar diterjunkan.

Yogyakarta
Dalam Sepekan, 141 wisatawan Tersengat Ubur-ubur di Pantai Gunungkidul

Dalam Sepekan, 141 wisatawan Tersengat Ubur-ubur di Pantai Gunungkidul

Yogyakarta
Buntut Pebulu Tangkis China Meninggal Saat Bertanding, PBSI Bakal Surati BWF

Buntut Pebulu Tangkis China Meninggal Saat Bertanding, PBSI Bakal Surati BWF

Yogyakarta
Kekeringan, Warga Gunungkidul Beli Air Bersih dari Pracimantoro Jawa Tengah

Kekeringan, Warga Gunungkidul Beli Air Bersih dari Pracimantoro Jawa Tengah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com