YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengatakan, Pemkot Yogyakarta bakal kuras timbunan sampah di depo-depo yang ada di Kota Yogyakarta.
Sugeng berjanji, pihaknya bakal berupaya untuk mengosongkan depo sampah selama tiga hari sampai dengan Jumat (28/6/2024).
Baca juga: Soal Timbunan 5.000 Ton Sampah di Yogyakarta, Pemkot: Sebelum Ada TPS3R
“Kami punya optimisme yang di depo tiga hari ini bahasa normatifnya kita kosongkan. Tapi situasi dan kondisi kita lihat kemampuan semuanya,” ujar Sugeng ditemui di Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Selasa (25/6/2024).
“Sampai dengan Jumat, Insya Allah kita kuras semaksimal mungkin,” imbuh Sugeng.
Lanjut dia, dengan menguras depo sampah di Kota Yogyakarta diharapkan ke depan sampah reguler yakni 200 ton per hari dapat selesai terolah di TPST 3R milik Pemkot Yogyakarta.
“Kranon, Karangmiri, Nitikan insya Allah alat-alat masuk. Sarana fisik baru akhir Juni, awal Juli, kalau itu operasional. Kita baru memikirkan timbulan tapi kita selesaikan 3 hari ini,” jelas dia.
Menurutnya keadaan darurat sampah seperti saat ini apapun bisa dilakukan termasuk sementara menggeser timbunan sampah ke TPA Piyungan. Namun Sugeng memastikan bahwa ke depan Pemkot tak akan membuang sampah ke Piyungan tetapi akan mengolah sampah.
Tumpukan sampah di depo sampah Mandal Krida, Sabtu (22/6/2024)“Long term bukan buang sampah tapi mengolah sampah, sampah tidak akan menggunung tapi jadi produk turunan,” ucap Sugeng.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Beny Suharsono ungkap total jumlah timbunan sampah di Kota Yogyakarta yang belum terangkut saat ini sudah 5.000 ton.
“Sebetulnya timbulan sampah itu berapa (di Kota Yogyakarta) ternyata timbunan sampah itu tidak hanya 1 ton, 2 ton, 1.000 ton. Tetapi ada 5.000 sekian ton yang sekarang ada di kota (Yogyakarta),” ujar Beny, Senin (24/6/2024).
Baca juga: Atasi Sampah di Yogyakarta, DLH Minta Masyarakat Aktifkan Kembali Bank Sampah
Banyaknya jumlah tonase sampah di Kota Yogyakarta ini membuat Kota Yogyakarta dan Pemerintah DIY mengambil langkah darurat yakni akan membuang lima ribu ton sekian sampah itu ke TPA Piyungan.
“Nah ini saya sampaikan, darurat ini yang harus diselesaikan monggo Pemkot bersama dengan kami (Pemerintah) DIY ayo kita selesaikan kita geser dulu ke TPA Piyungan,” ucapnya.
Menurut Beny untuk saat ini masih dimungkinkan untuk membuang sampah ke TPA Piyungan, karena sudah terjadi penurunan sampah di TPA Piyungan.
“Terjadinya penurunan di Piyungan masih memungkinkan. Maka kami kan sudah desentralisasi kami tidak tinggal diam keluarkan dulu sampahnya,” kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang