Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Sampah di Yogyakarta, DLH Minta Masyarakat Aktifkan Kembali Bank Sampah

Kompas.com - 25/06/2024, 09:45 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta sebut bank sampah mati suri, sehingga tak efektif kelola sampah rumah tangga.

Kabid Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Christina Endang Setyowati mengatakan, pihaknya telah melakukan monitoring terkait keaktifan bank sampah.

Baca juga: Timbunan Sampah di Yogyakarta Capai 5.000 Ton, TPA Piyungan Bakal Jadi Solusi Darurat

"Mau tak mau, suka tidak suka bank sampah harus diaktifkan lagi," ujarnya, Selasa (25/6/2024).

Endang menyebut 20 persen dari 678 bank sampah sempat tak beroperasi. Menurut dia, saat ini sudah berangsur aktif kembali.

"Awal monitoring 20 persen bank sampah tidak aktif, tapi sekarang mulai aktif kembali," kata dia.

Endang berkata, bank sampah di Kota Yogyakarta memiliki peran vital dalam melakukan pengolahan sampah.

Sempat tidak aktifnya bank sampah membuat pengolahan sampah tak berjalan maksimal, sehingga terjadi penumpukan di depo sampah bahkan dibuang di pinggir jalan.

Hal ini menjadikan sampah yang belum terolah terakumulasi ditambah TPST 3R milik Pemkot Yogyakarta belum berjalan maksimal.

Bank sampah difokuskan untuk mengolah sampah anorganik di tingkat rumahan, data dari DLH Kota tiap rumah perhari menghasilkan 2,5 kilogram sampah. Sampah ini diharapkan dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomi.

“Menjaga konsistensi ini tidak mudah. Kalau hitung rata-rata anggotanya 20 orang, diperkirakan setiap rumah menghasilkan sampah anorganik 2,5 kilogram," kata dia.

"Misal optimal, dilakukan setiap rumah tangga maupun bermuara di bank sampah, bisa hitung anorganik terolah berapa,” Imbuh Endang.

Lanjut dia, untuk sampah organik saat ini menjadi 'PR' bagi Pemkot Yogyakarta lantaran pengolahan yang cukup rumit ditambah tiap rumah diperkirakan menghasilkan 4 kilogram sampah organik.

Akumulasi sampah organik dan anorganik tak terkelola inilah yang mendominasi di sejumlah ruas jalan dan depo sampah.

“Kesadaran warga mengelola sampah masing-masing belum optimal, kalau optimal ya berkurang tidak sebesar itu. Depo itu masih bercampur, harusnya kering saja,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Beny Suharsono ungkap total jumlah timbunan sampah di Kota Yogyakarta yang belum terangkut saat ini sudah 5.000 ton.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024 dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024 dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Juli 2024 dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Juli 2024 dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Tempat Pembuangan Sampah Liar Masih Menjamur di Kota Yogyakarta

Tempat Pembuangan Sampah Liar Masih Menjamur di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Juli 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Polisi Serahkan Kasus Meninggalnya Pebulu Tangkis Zhang Zhi Jie ke PBSI

Polisi Serahkan Kasus Meninggalnya Pebulu Tangkis Zhang Zhi Jie ke PBSI

Yogyakarta
Cari Pakan Ternak, Wanita di Gunungkidul Tewas Tersengat Listrik

Cari Pakan Ternak, Wanita di Gunungkidul Tewas Tersengat Listrik

Yogyakarta
 Tunggu Keluarga, Jenazah Pebulutangkis Asal China Zhang Zhi Jie Masih di RS Sardjito

Tunggu Keluarga, Jenazah Pebulutangkis Asal China Zhang Zhi Jie Masih di RS Sardjito

Yogyakarta
Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan

Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan

Yogyakarta
Soal Izin Tambang Ormas, Haedar Nashir Sebut Muhammadiyah Masih Lakukan Kajian

Soal Izin Tambang Ormas, Haedar Nashir Sebut Muhammadiyah Masih Lakukan Kajian

Yogyakarta
Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Kekeringan, 8 Kalurahan Minta Bantuan Air

Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Kekeringan, 8 Kalurahan Minta Bantuan Air

Yogyakarta
Sopir Ngantuk, Truk Tangki Tabrak Dua Rumah dan Pohon di Bantul

Sopir Ngantuk, Truk Tangki Tabrak Dua Rumah dan Pohon di Bantul

Yogyakarta
Viral, Video 'Pocong' Melintas di Gunungkidul, Pelaku Ditangkap dan Dibina

Viral, Video "Pocong" Melintas di Gunungkidul, Pelaku Ditangkap dan Dibina

Yogyakarta
Pekerja Toko Ikan Hias Selundupkan Benur Senilai Rp 1,6 Miliar via Bandara YIA, Ditangkap di Bali

Pekerja Toko Ikan Hias Selundupkan Benur Senilai Rp 1,6 Miliar via Bandara YIA, Ditangkap di Bali

Yogyakarta
Muhammadiyah Kerja Sama dengan BCA Syariah, Haedar: Jangan Dikaitkan dengan Tarik-menarik Dana

Muhammadiyah Kerja Sama dengan BCA Syariah, Haedar: Jangan Dikaitkan dengan Tarik-menarik Dana

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com