Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jemaah Haji Asal DIY Meninggal Dunia di Tanah Suci, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 19/06/2024, 16:15 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 4 jemaah haji asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji.

Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag DIY Aidi Johansyah mengatakan, data terakhir jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci asal DIY sebanyak 4 orang.

“Sementara laporan kemarin ada 4 orang. Kami posisi masih di Mina jadi belum koordinasi lagi dengan ketua kloter,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (19/6/2024).

Baca juga: Arab Saudi Bebaskan 34 Warga Makassar yang Gunakan Visa Haji Palsu, 3 Masih Ditahan

Aidi menjelaskan, saat ini ketua kloter sedang bertugas menggerakan jemaahnya khususnya yang berasal dari DIY untuk meninggalkan Mina.

Dia mengungkapkan, penyebab dari meninggalnya 4 jemaah haji asal DIY karena sudah lansia dan tidak kuat dengan cuaca ekstrem di Arab Saudi.

“Ada yang karena lansia tidak kuat di cuaca ekstrem, ada yang lemes. Intinya karena panas. Petugas haji juga ada satu yang meninggal, itu karena kecapekan,” jelas dia.

Baca juga: Mengenal Gelang Haji yang Dipakai Jemaah Haji Indonesia


Baca juga: Oknum yang Berangkatkan Warga Makassar ke Tanah Suci Pakai Visa Haji Palsu Akan Dilaporkan ke Polisi

Langsung dimakamkan di Tanah Suci

Lanjut dia, jemaah yang meninggal akan dilaporkan oleh ketua kloter kepada Maktab. Kemudian jenazah akan diurus oleh Maktab dan akan dimakamkan di Tanah Suci dan tidak dibawa ke Indonesia.

“Aturan di Arab Saudi seperti itu (jenazah dimakamkan di Arab),” kata dia.

Aidi mengungkapkan tantangan jemaah haji pada tahun ini adalah cuaca ekstrem bahkan saat pukul 10.00 sampai 14.00 suhu udara sudah sangat panas.

Baca juga: Gelang Haji Indonesia dari Kemenag, Apa Fungsi dan Fitur di Dalamnya?

Saat ini jemaah haji asal DIY, 95 persen sudah meninggalkan tenda Mina dan menuju hotel masing-masing.

“Bagi orang-orang tua lansia itu sangat berat karena memang sangat panas dan di tenda pun penuh,” kata dia.

“Karena panas, jadi menyebabkan banyak jemaah dehidrasi saat jumroh aqobah sehingga mereka kekurangan minum dan agak lemas. Tapi alhamdulilah semua teratasi,” kata dia.

Menurut dia, heatstroke menjadi tantangan bagi jemaah haji.

Bahkan pemerintah setempat juga memberikan imbauan keras serta mengunci pagar sehingga jemaah haji dilarang melakukan lempar jumroh saat cuaca sedang sangat panas.

“Bahkan ancamannya saya baca kemarin bagi jamaah yang ngeyel terancam deportasi,” pungkasnya.

Baca juga: 352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengunjung Pasar Beringharjo Mengaku Dibegal, Polisi Belum Terima Laporan

Pengunjung Pasar Beringharjo Mengaku Dibegal, Polisi Belum Terima Laporan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Sekolah di Perbukitan Menoreh Kulon Progo Minim Pendaftar, Apa Sebabnya?

Sekolah di Perbukitan Menoreh Kulon Progo Minim Pendaftar, Apa Sebabnya?

Yogyakarta
Pengemudi Xenia Ancam Sopir Bus Pakai Pisau di Sragen, Sempat Lempari Batu

Pengemudi Xenia Ancam Sopir Bus Pakai Pisau di Sragen, Sempat Lempari Batu

Yogyakarta
Menteri Basuki: Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo Sampai Klaten Juli

Menteri Basuki: Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo Sampai Klaten Juli

Yogyakarta
Menteri Basuki Sebut Pembangunan IKN Sudah 82 Persen, 12 Tower untuk ASN Selesai Juli 2024

Menteri Basuki Sebut Pembangunan IKN Sudah 82 Persen, 12 Tower untuk ASN Selesai Juli 2024

Yogyakarta
Penemuan Potongan Kaki Manusia di Pantai Marina, Polisi: Kondisinya Utuh

Penemuan Potongan Kaki Manusia di Pantai Marina, Polisi: Kondisinya Utuh

Yogyakarta
PDN Dapat Serangan Siber, Pakar UGM Berikan Tips Jaga Keamanan

PDN Dapat Serangan Siber, Pakar UGM Berikan Tips Jaga Keamanan

Yogyakarta
Robot, Pesawat, dan Alam, Imajinasi Louis Mewarnai ArtJog 2024

Robot, Pesawat, dan Alam, Imajinasi Louis Mewarnai ArtJog 2024

Yogyakarta
Arca Ganesha yang Ditemukan di Sleman Dinilai Unik, Atributnya Lengkap dan Mewah

Arca Ganesha yang Ditemukan di Sleman Dinilai Unik, Atributnya Lengkap dan Mewah

Yogyakarta
Muhammadiyah Desak Pemerintah Bertanggung Jawab atas Peretasan PDN

Muhammadiyah Desak Pemerintah Bertanggung Jawab atas Peretasan PDN

Yogyakarta
Arca Ganesha Ditemukan di Sleman, Pemilik Tanah Diminta Hentikan Pembangunan Rumah

Arca Ganesha Ditemukan di Sleman, Pemilik Tanah Diminta Hentikan Pembangunan Rumah

Yogyakarta
Tukang Bangunan Temukan Arca Ganesha Saat Mengali Tanah untuk Fondasi Rumah di Sleman

Tukang Bangunan Temukan Arca Ganesha Saat Mengali Tanah untuk Fondasi Rumah di Sleman

Yogyakarta
Soal Tambang di Gunungkidul, Sultan: Kalau Merusak Lingkungan, Izinnya Bisa Ditinjau Ulang

Soal Tambang di Gunungkidul, Sultan: Kalau Merusak Lingkungan, Izinnya Bisa Ditinjau Ulang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com