YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengaku, Raffi Ahmad baru berencana berinvestasi di Bumi Handayani dan belum memiliki perizinan.
Selain itu, dia menyebut belum ada peletakan batu pertama ataupun kegiatan lainnya.
Baca juga: Begini Penampakan Lokasi Rencana Pembangunan Beach Club Raffi Ahmad
"Raffi Ahmad itu baru rencana mau investasi di tempat itu. Izin belum ada," kata Sunaryanta di Kantor Pemkab Gunungkidul, Rabu (12/6/2024).
Selain itu, dia memastikan tidak ada peletakan batu pertama.
"Tidak ada (peletakan batu pertama), kalau ada kan pasti ada cara resmi ya. Di sana belum ada apa-apa. Ke sana kan cuma mau melihat Gunungkidul indahnya seperti ini. Jadi peletakan batu pertama belum ada," kata dia.
Penelusuran Kompas.com di akun media sosial Instagram bupati Sunaryanta.official, Sunaryanta sempat mengunggah video bersama Raffi Ahmad pada 16 Desember 2023.
Dalam unggahan tersebut, Sunaryanta menyebut sedang makan bersama MC kondang itu.
"Nemenin mas Raffi Ahmad makan tiwul dipadukan dengan makanan khas Gunungkidul lainnya. Enak banget karena kita makannya sambil menikmati view pantai Krakal," dikutip dari keterangan video.
Dikatakannya, pihaknya terbuka tentang investasi. Gunungkidul memiliki potensi Sumber daya alam yang besar untuk dikembangkan akan datang.
Sunaryanta menyebut investasi yang pro rakyat, atau yang dapat dinikmati oleh masyarakat secara langsung.
"Bagi siapa yang berinvestasi di Gunungkidul harus mempekerjakan masyarakat Gunungkidul 80 sampai 90 persen. Agar pengangguran yang ada di Gunungkidul segera turun," kata Sunaryanta.
Dia mengatakan, investasi di Gunungkidul untuk mengurangi kemiskinan yang saat ini mencapai 15 persen, stunting, hingga pengangguran. Harapannya dengan investasi ada jalan keluar terkait permasalahan tadi.
"Pasti pro dan kontra terhadap investasi, pemerintah tidak keluar dari Undang-undang. Jika itu (perizinan) dijalankan dengan baik, silakan berinvestasi di Gunungkidul," kata dia.
Disinggung mengenai penarikan diri Raffi Ahmad dalam investasi ke Gunungkidul, pihaknya menyerahkan kepada investor.
"Kalau tentang pribadi urusan para investor. Sekali lagi selaku pemerintah pro investasi untuk masyarakat Gunungkidul yang lebih besar," kata Sunaryanta.
Baca juga: Soal Polemik Beach Club Raffi Ahmad di Gunungkidul, Pemerintah DIY Bilang Begini
Sunaryanta menanggapi seringnya pro dan kontra saat ada investasi di Gunungkidul, pihaknya menyerahkan kepada peraturan perundangan yang berlaku.
Kawasan sudah ada peraturannya, dan itu wajib dijalankan seperti tata ruang. Sehingga tidak semua wilayah dilarang untuk kawasan ekonomi.
"Membangun sudah ada pasti ada yang rusak, tetapi untuk kebaikan secara ekonomi. Di dunia ini membangun pasti merusak, tetapi merusaknya seperti apa? o berpengaruh terhadap lingkungan, o berpengaruh terhadap karbondioksida dan sebagainya," kata dia.
"Tentu di sana ada ranah mengkaji," kata Sunaryanta.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang