Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus KDRT di Semarang Masih Tinggi, Korban Diminta Tidak Takut Lapor

Kompas.com - 25/05/2024, 14:12 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Setidaknya ada dua perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada dua bulan terakhir.

Pertama, SN (28), mendapat tindak kekerasan dari suaminya yang mengakibatkan tulang rahangnya patah. Berikutnya, SA (31), menjadi korban penusukan oleh suami sirinya sehingga perlu mendapat penanganan medis.

Berdasarkan data Aplikasi Sistem Informasi dan Komunikasi Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, ada 60 kasus KDRT sejak Januari hingga Mei 2024.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Ulfi Imran Basuki membenarkan perihal tingginya kasus KDRT di Semarang.

"Iya kasus KDRT memang tertinggi," kata Ulfi, Sabtu (25/5/2024), dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Naik ke Candi Borobudur, Jokowi Hanya Sampai Lantai 3 karena Cape

Dia mengaku, pihaknya telah melakukan upaya pencegahan melalui berbagai program, termasuk yang terkait dengan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan.

"Penyebab KDRT dari penuturan para ahli itu mayoritas masalah ekonomi, maka pemerintah membuat program pelatihan untuk ibu-ibu supaya punya kewirausahaan, ada keterampilan yang disesuaikan dengan arah minatnya," ujar Ulfi.

Meski begitu, dia tetap mendorong para korban KDRT di Semarang agar berani melaporkan tindak kekerasan yang dialaminya.

"Jangan takut melapor. Laporkan saja ke Call Center 112. Insya Allah akan dilayani," ucap Ulfi.

Ulfi mengatakan, korban pun tidak perlu khawatir mengenai proses hukum karena pihaknya juga telah bekerja sama dengan kepolisian dan pengacara.

Baca juga: Sopir Ngantuk, Truk Angkut Kayu Tabrak Pohon, Satu Orang Luka Berat

Selain itu, pihaknya juga menyediakan rumah singgah atau rumah aman serta pendamping psikologis bagi para korban.

"Ada beberapa korban kasus KDRT sudah mengakses rumah singgah tersebut," ungkapnya.

Senada dengan Ulfi, Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polrestabes Semarang, AKP Agus Tri Yulianto juga berharap para korban KDRT mau melaporkan kasus yang menimpanya.

Dengan begitu, harapnya, kasus KDRT yang menimpa korban tidak terulang kembali.

"Korban jangan sampai takut, lapor saja, bisa ke aplikasi Libas atau langsung ke kantor Polrestabes Semarang," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "KDRT Jadi Kasus Kekerasan Tertinggi di Semarang: Korban Ayo Speak Up"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gembiranya Warga Gunungkidul Dapat Bantuan 1.600 Domba dari Singapura, Ada Tambahan Hewan Kurban

Gembiranya Warga Gunungkidul Dapat Bantuan 1.600 Domba dari Singapura, Ada Tambahan Hewan Kurban

Yogyakarta
Yogyakarta Darurat Sampah, Masjid Gedhe Kauman Sediakan Terpal untuk Alas Shalat Idul Adha

Yogyakarta Darurat Sampah, Masjid Gedhe Kauman Sediakan Terpal untuk Alas Shalat Idul Adha

Yogyakarta
Buntut Ancam Aniaya 'Netizen', Teyeng Wakatobi Minta Maaf dan Kena Wajib Lapor

Buntut Ancam Aniaya "Netizen", Teyeng Wakatobi Minta Maaf dan Kena Wajib Lapor

Yogyakarta
Alasan Jokowi Shalat Idul Adha 2024 di Semarang

Alasan Jokowi Shalat Idul Adha 2024 di Semarang

Yogyakarta
Luka Bakar 64 Persen, Bocah 3 Tahun di Yogyakarta Meninggal Usai Tersiram Minyak Panas

Luka Bakar 64 Persen, Bocah 3 Tahun di Yogyakarta Meninggal Usai Tersiram Minyak Panas

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantu Ungkap Kasus Kematian Haniyah, LBH Ansor Akan Surati Presiden Jokowi

Bantu Ungkap Kasus Kematian Haniyah, LBH Ansor Akan Surati Presiden Jokowi

Yogyakarta
Persaudaraan Mubaligh Jogja Shalat Idul Adha Hari Ini, Berpatok dengan Wukuf di Arafah

Persaudaraan Mubaligh Jogja Shalat Idul Adha Hari Ini, Berpatok dengan Wukuf di Arafah

Yogyakarta
Kronologi Balita di Yogyakarta Ketumpahan Minyak Panas Saat Jajan Gorengan, Meninggal Setelah 3 Minggu Dirawat

Kronologi Balita di Yogyakarta Ketumpahan Minyak Panas Saat Jajan Gorengan, Meninggal Setelah 3 Minggu Dirawat

Yogyakarta
Bocah 3 Tahun di Yogyakarta yang Tersiram Minyak Panas saat Beli Gorengan Meninggal Dunia

Bocah 3 Tahun di Yogyakarta yang Tersiram Minyak Panas saat Beli Gorengan Meninggal Dunia

Yogyakarta
MTA di Gunungkidul Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Penyembelihan Hewan Besok

MTA di Gunungkidul Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Penyembelihan Hewan Besok

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Yogyakarta
Jelang Pilkada, Khatib di Gunungkidul Diimbau Tak Ceramah Politik Saat Shalat Idul Adha

Jelang Pilkada, Khatib di Gunungkidul Diimbau Tak Ceramah Politik Saat Shalat Idul Adha

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com