Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Kompas.com - 25/04/2024, 04:49 WIB
Dani Julius Zebua,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

“Kami belum tahu jelas kelanjutannya (gedung baru),” kata Ngadikin. 

“Harapan kami cepat (selesai terwujud sekolah yang baru),” kata Ngadikin.

Ditemui belum lama ini, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kulon Progo, Nur Hadiyanto mengakui rencana pembangunan gedung sekolah baru untuk SDN Bugel sudah cukup lama.

Namun, kata dia, tidak mudah mendapatkan tanah kas desa yang bisa dipakai untuk gedung sekolah.

“Lokasi baru tidak mudah, mulai pembebasan tanah atau izin, sampai ketemu untuk jadi tempat relokasi,” kata Nur pada kesempatan sebelumnya.

Berisik

Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di rumah warga memang penuh tantangan. Terlebih karena kelas satu dengan lain hanya dipisah sekat yang masih tembus suara. 

Seperti halnya kelas 1 dan 2, masing-masing dihuni sekitar 20 pelajar. Kedua kelas terpisah partisi kayu dengan langit-langit rumah yang sama. 

Suara guru mengajar dan guyubnya pelajar terdengar jelas dari kelas sebelah.

Baca juga: Kisah Hotipah dan Putriya, Dua Nenek di Sumenep yang Tinggal di Gubuk Reyot Tak Pernah Tersentuh Bansos

“Kami memberi sekat, tidak permanen, terbatas. Dampaknya jelas, idealnya antar kelas terhindar dari keterbisingan,” kata Ngadikin

“Bapak Ibu guru harus berstrategi cara mengatasi. Kebisingan tidak bisa dihindari,” katanya lagi.

Situasi sama juga di kelas 3-6 di bangunan sebelah. Bangunan semi permanen di sana terbagi beberapa ruangan. Kelas jadi sempit, pelajar serasa terhimpit meja kursi. Selain itu, hawanya gerah. 

“Tidak (bisa konsentrasi). Bising. (Ingin) tidak berisik,” kata Kasih, pelajar kelas 6.

Orangtua siswa kelas 1, Purwaningsih mengakui, sekolah sementara memang belum layak bagi KBM. 

“Memang kurang layak (ruang kelas). Ya begitulah. Dari pada belajar di rumah malah tidak bisa, bapak ibunya tidak bisa mengajar,” katanya.

Meski begitu, dia mengaku tak masalah kegiatan belajar dipindah ke rumah tersebut. Pasalnya, lokasi alternatif lain sangat jauh. Sedangkan terdekat adalah sekolah swasta.

Baca juga: Kisah Kasmi Cari Adiknya yang Hilang sejak 2017, Ternyata Jadi Korban Pembunuhan di Makassar

 

Sekolah yang ada saat ini juga melayani anak-anak dari dua dusun sekitar. Semakin jauh sekolah sementara maka warga akan kesulitan. 

“Kami mengharapkan dibangunkan sekolah baru. Yang layak. Yang bagus untuk sekolah. (Apalagi) katanya (baru ada bangunan baru) dua tahun (ke depan) kalau tidak salah,” kata Purwaningsih.

Sebagai orangtua murid, ia berharap, siswa tetap bersemangat walau belajar di tengah kesulitan. Menurutnya, banyak sekolah serupa tapi melahirkan pelajar yang pintar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com